Suara.com - Aksi unjuk rasa anti pemerintah mewarnai peringatan 65 tahun Hari Nasional Cina di Hongkong, hari Rabu (1/10/2014). Aksi yang digelar oleh demonstran pro-demokrasi tersebut berlangsung dengan damai.
Unjuk rasa digelar di Golden Buhinia Square, tempat dilangsungkannya upacara pengibaran bendera untuk memperingati Hari Nasional Cina. Puluhan ribu demonstran pro-demokrasi yang menuntut pemilu bebas di Hongkong sudah sejak pagi memadati sekitar lokasi.
Tidak seperti aksi unjuk rasa sebelumnya yang diwarnai bentrokan dengan aparat, aksi hari Rabu sejauh ini berlangsung damai dan tertib. Payung, yang menjadi alat pelindung dari panas, semprotan gas air mata dan merica aparat dalam bentrokan juga terlihat di mana-mana.
Lima hari sudah unjuk rasa pro-demokrasi digelar di Hongkong. Unjuk rasa merupakan bentuk kemarahan rakyat atas keputusan pemerintah Cina daratan untuk membatasi hak-hak warga Hongkong untuk memilih pemimpinnya sendiri dalam pemilu tahun 2017 mendatang. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Di KTT Perdamaian Gaza, Prabowo Dapat Pujian dari Donald Trump: Apa Katanya?
-
Agustina Wilujeng: Pemimpin untuk Semua Warga, Tanpa Memandang Latar Belakang
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?