Suara.com - Terpilihnya politisi asal Partai Golkar, Setya Novanto menjadi pimpinan DPR dipastikan akan membuat citra lembaga yang katanya penyambung lidah rakyat ini menjadi sangat jelek.
Hal tersebut dikarenakan ia terlibat dalam masalah korupsi yang hingga saat ini belum jelas statusnya.
"Kedepannya DPR pasti tambah bermasalah, karena sudah korup, juga dipimpin oleh pimpinan korup. Lembaga DPR yang adalah lembaga terkorup selama ini akan membuat citra DPR semakin busuk di mata masyatakat," kata Emerson Yuntho di Kantornya di Kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis(2/10/2014).
Selain itu, melihat pimpinan DPR yang didominasi oleh anggota Koalisi Merah Putih (KMP), dia mengira, bahwa bisa saja akan terbentuk sebuah lembaga di DPR untuk menghancurkan keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Bisa saja nanti di DPR akan dibentuk komisi pemberantasan KPK, karena ada kasus korupsi yg menghinggapi KMP ini," tambah Koordinator ICW ini.
Menurutnya Partai yang tergabung dalam KMP ini memiliki masalah korupsi sendiri. Seperti PPP yang terlibat kasus Dana Haji di Kementerian Agama, Demokrat kasus SKK Migas dan Hambalang, PAN kasus pengadaan Kereta Api dari Jepang, Golkar kasus proyek PON Riau, pengadaan proyek simulator, pengadaan Alquran, dan proyek e-KTP.
Sedangkan PKS terlibat kasus suap daging impor, pengadaan benih kopi di Kementerian Pertanian dan Gerindra kasus pengadaan proyek simulator.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta