Suara.com - Seorang perempuan dari etnis Kurdi yang berjuang melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diberitakan nekat melakukan bom bunuh diri untuk menghambat laju kelompok radikal di sebuah kota di Suriah.
Deilar Kanj Khamis, demikian nama perempuan yang dikabarkan memilih meledakkan dirinya itu. Perempuan yang punya nama alias Arin Mirkan itu melakukan aksi bom bunuh diri di sebuah kantung pertahanan ISIS. Sepuluh orang anggota ISIS tewas dibuatnya.
Arin Mirkan diketahui sebagai perempuan Kurdi pertama yang melakukan serangan bunuh diri terhadap ISIS. Berdasarkan pantauan terhadap kicauan-kicauan Twitter yang memuji keberaniannya, terungkap bahwa Arin adalah ibu dari dua orang anak. Kendati demikian, belum bisa dipastikan kebenaran soal berita tersebut.
Serba sedikit informasi yang ada tentang perempuan ini. Arin diketahui merupakan salah seorang anggota Unit Perlindungan Perempuan, cabang dari Unit Rakyat Kurdi (YPG). YPG memiliki lebih dari 10.000 pejuang perempuan. Mereka memiliki peran penting dalam perang melawan ISIS.
Sebuah rilis pers yang disampaikan YPG mengatakan, "Sebagai hasil dari pertahanan luar biasa dari unit kita terhadap pilar-pilar kota, mencegat serangan, 15 rekan kita menjadi martir setelah menghadapi para tentara bayaran (ISIS) dengan segala daya upaya".
"Di antara para martir kita adalah Arin, ia berhasil membunuh puluhan tentara bayaran ISIS dan mencegat pergerakan mereka. Kekuatan dan tekad besar yang ditunjukan Arin akan menjadi semangat perlawanan di hati para pejuang Unit Perlindungan Rakyat dan Unit Perlindungan Perempuan," bunyi pernyataan tersebut.
Sebelumnya, beredar pula kabar tentang Ceylan Ozalp, seorang gadis pejuang Kurdi yang memilih menghabisi nyawanya daripada harus menjadi tawanan ISIS. Lansiran sejumlah media Turki, Ceylan menembak kepalanya sendiri dengan peluru terakhir ketika dirinya terkepung serdadu ISIS.
Namun, kebenaran berita soal Ceylan masih simpang siur. Sejumlah jurnalis yang meliput perjuangan tentara Kurdi mengatakan Ceylan masih hidup dan masih berjuang melawan ISIS. (Dailymail)
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui