Suara.com - Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali melantik lima pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2014-2019, yakni Ketua Zulkifli Hasan, dan empat Wakil Ketua, Mahyuddin, EE Mangindaan, Hidayat Nur Wahid, dan Oesman Sapta Odang di sidang paripurna MPR, Jakarta, Rabu (8/10/2014).
"Saudara wajib bersumpah dan berjanji sesuai agama saudara, menerapkan nilai Pancasila, mematuhi Undang-undang Dasar 1945, beserta Peraturan turunan Undang-Undangnya," kata Hatta.
Ketua MA mengingatkan lima pimpinan MPR terpilih untuk menegakkan kehidupan demokrasi, serta konsisten untuk memperjuangkan aspirasi rakyat, dan daerah untuk mewujudkan tujuan nasional.
"Saya akan terus menegakkan kehidupan demokrasi serta berbakti terhadap bangsa dan negara. Saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah, untuk mewujudkan tujuan nasional," ujar kelima pimpinan MPR.
Setelah Hatta Ali menandatangani buku pelantikan tersebut, pimpinan MPR sementara Maemanah Umar, dari Fraksi Dewan Perwakilan Daerah (DPD), menyerahkan secara simbolis palu persidangan MPR.
Ketua MPR Zulkifli Hasan, dalam pidato pertamanya, berjanji akan mengutamakan kepentingan nasional, dibanding kepentingan Koalisi partai yang mengusungnya, Koalisi Merah Putih.
"Tidak ada agenda paket a (Koalisi Indonesia Hebat) dan paket B (Koalisi Merah Putih), yang ada hanya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujarnya.
Agenda terpenting MPR, kata Zulkifli, adalah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019 Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dia berjanji akan mengutamakan kesuksesan pelantikan tersebut.
"Mari kita sukseskan pelantikan ini, untuk kepentingan nasional dan NKRI," ujar dia.
Sebelumnya, mayoritas politisi Koalisi Merah Putih (KMP) berhasil meraih empat kursi pimpinan MPR 2014-2019, bersama satu wakil DPD Osman Sapta Odang setelah mengungguli paket calon pimpinan dari partai Koalisi Indonesia Hebat, dalam pemungutan suara (voting) di sidang paripurna MPR.
Paket pimpinan dari KMP yakni Zulkifli Hasan dari Partai Amanat Nasional, Mahyiddin dari Partai Golkar, E.E Mangindaan dari Partai Demokrat, Hidayat Nur Wahid dari Partai Keadilan Sejahtera, dan Oesman Sapta Odang yang merupakan wakil DPD, mendapat 347 suara dari total 678 suara yang diberikan anggota MPR pada sidang paripurna.
Sedangkan, paket pimpinan Koalisi Indonesia Hebat yang terdiri dari adalah Calon Ketua, Oesman Sapta Odang dari DPD, dan empat Calon Wakil Ketua yakni Ahmad Basarah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Imam Nahrawi dari Partai Kebangkitan Bangsa, Patrice Rio Capella dari Partai Nasional Demokrat, dan Hazrul Azhar dari Partai Persatuan Pembangunan, mendapat 330 suara. Adapun satu suara lainnya dinyatakan abstain. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional