News / Metropolitan
Senin, 03 November 2014 | 03:58 WIB
Lalu lintas di Jakarta

Kasus pencurian kaca spion mobil di jalanan Ibu Kota Jakarta masih marak, terutama di Jakarta Pusat. Umumnya, pelaku mengincar mobil-mobil mewah, khususnya Alphard dan Harrier. Parahnya lagi, mereka sudah tak takut lagi beraksi di siang hari.

Salah satu korban aksi tersebut bernama Cecep Suhendar, warga Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat. Ia mengatakan sudah tiga kali spion mobil yang dibawanya dimangsa penjahat jalanan.

Kepada suara.com, Senin (3/11/2014), ia bercerita. Kasus yang pertama terjadi pada sekitar 2013. Waktu itu, dia membawa mobil Harrier warna abu-abu.

Kejadiannya di Jalan Gunung Sahari. Ketika itu kondisi jalanan sedang macet. Di tengah kemacetan, tiba-tiba sebuah sepeda motor  berhenti di samping kanan. Cecep sama sekali tak menduga, tiba-tiba pelaku langsung mematahkan spion dan membawanya kabur.

"Pelakunya naik motor Honda. Dia berdua, yang satu nunggu motor dan satunya operasi. Nunggunya di busway," kata Cecep.

Kasus kedua terjadi di tahun yang sama, tepatnya bulan Juli. Kejadiannya di Jalan Juanda, masih di Jakarta Pusat. Waktu itu, Cecep membawa mobil Alphard warna abu-abu. 

"Kasus terjadi di lampu merah. Saya sedang perhatikan angka hitungan lampu merah. Pas sampai angka empat, pelaku langsung matahin spion, kabelnya diputus pakai gunting. Sepertinya pelaku juga menghitung angka, pas lampu hijau, dia kabur. Temannya yang bawa motor nunggu di busway, lawan arah pula," kata Cecep.

Kasus yang ketiga terjadi di persimpangan lampu merah Jalan Majapahit, Harmoni, Jakarta Pusat, pada Oktober 2014. Kejadiannya berlangsung pada malam hari sekitar jam 22.00 WIB. 

Pelakunya dua orang. Modusnya, salah satu pelaku mengintimidasi Cecep dengan cara membentak-bentak. Lalu, kedua pelaku  langsung mematahkan spion kiri dan kanan.

"Awalnya pelaku bentak-bentak dulu, buat menakuti saya. Lalu, mematahkan spion, terus kabur ke arah Gajah Mada," kata Cecep.

Cecep mengatakan sebelum menjalankan aksi, pelaku sudah menghitung lamanya waktu lampu merah. Mereka beraksi saat menjelang lampu berubah menjadi hijau.

Cecep juga mengungkapkan banyak teman di antara teman-temannya yang ikut menjadi korban pencurian spion.

"Mobil yang dibawa teman-teman saya juga Alphard dan Harrier. Mobil ini banyak diincar pelaku," kata Cecep.

Spion mobil tersebut diincar karena harganya tergolong mahal. Harga sepasang spion baru dan orisinil mencapai Rp14 juta, masing-masing Rp7 juta.

Cecep yakin para pelaku memiliki jaringan dan ada penadah yang siap menampung barang hasil kejahatan.

Tag

Load More