Suara.com - Ngadiman, tokoh masyarakat Grumbul Banaran, Desa Gandrungmangu, Kecamatan Gandrungmangu, Cilacap, Jawa Tengah, bercerita tentang keluarga Sumarti Ningsih (23), WNI yang dimutilasi di Hongkong.
Kata Ngadiman, sebelum kehilangan Sumarti untuk selamanya, keluarga Achmad Kaliman (58) dan Suratmi (49) telah diuji dengan hilangnya putri sulung mereka, Suyani.
Kejadian itu berlangsung enam tahun yang lalu. Saat itu, kata Ngadiman, Suyani yang hendak bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, hilang di Stasiun Jakarta Kota. Sampai sekarang keberadaan Suyani tidak ada kabar beritanya.
"Padahal, Suyani punya seorang anak yang saat ini berusia enam tahun," katanya.
Seperti diwartakan, Sumarti Ningsih dan seorang rekannya menjadi korban pembunuhan sadis yang dilakukan oleh seorang bankir asal Inggris, Rurik George Caton Jutting (29).
Jenazah Sumarti Ningsih ditemukan dengan kondisi terpotong-potong dalam sebuah koper di balkon lantai 31 apartemen milik Rurik Jutting di Distrik Wan Chai, Hongkong, Sabtu (1/11/2014). Saat ini pelaku telah ditangkap kepolisian Hongkong.
Kemudian Kaliman bercerita Sumarti yang lahir di Bungo Tebo, Jambi, pada tanggal 22 April 1991, berangkat ke Hongkong untuk pertama kalinya pada tahun 2011 sebagai pembantu rumah tangga melalui PT Arafah Bintang Perkasa Cabang Cilacap.
Setelah dua tahun delapan bulan bekerja, kata dia, Sumarti kembali ke Gandrungmangu dan selanjutnya kursus "Disc Jockey (DJ) di Yogyakarta hingga mendapatkan sertifikat "Basic DJ Mixing Course" dengan nilai baik.
"Baru satu bulan di rumah, dia berangkat lagi ke Hongkong tetapi tidak melalui perusahaan penempatan tenaga kerja Indonesia, melainkan menggunakan visa turis. Saya sudah melarang, tetapi dia tetap ingin berangkat untuk mencari uang demi masa depan Muhammad Hafid Arnovan (5), anak hasil pernikahan sirinya dengan seorang warga Semarang bernama Subadar sehingga saya pun akhirnya mengizinkan," kata Kaliman yang juga Ketua RT 02 RW 05.
Kaliman mengatakan saat itu Sumarti bekerja di salah satu restoran bersama saudara-saudaranya yang juga mengadu nasib di Hongkong.
Karena menggunakan visa turis, kata dia, Sumarti hanya berada di Hongkong selama tiga bulan dan selanjutnya pulang ke rumah sebelum bulan Ramadhan 2014.
Usai Lebaran 2014, kata dia, pada tanggal 2 Agustus Sumarti berangkat lagi ke Hongkong dengan menggunakan visa turis.
"Saya terakhir kali berhubungan dengan Sumarti melalui telepon pada tanggal 15 Oktober dan dia mengatakan kalau akan pulang pada tanggal 2 November. Sebelum mendapat kabar tentang meninggalnya Sumarti, saya sempat mencoba menelepon untuk memastikan rencana kepulangannya, tetapi tidak dapat dihubungi," katanya. (Antara)
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng