Suara.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan pembubaran ormas Front Pembela Islam (FPI) bukanlah solusi. Namun Ahok tetap yakin, pembubaran itu merupakan bentuk penegakan hukum.
"Saya kira bukan solusi semua masalah, saya kira bisa saja ganti nama. Tapi minimal negara ini harus berani mengatakan, kalau orang yang menyebarkan isu fitnah dan kebencian itu berlawanan dengan konstitusi dan itu harus ditegur atau dicabut," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (13/11/2014).
Mantan Bupati Belitung Timur itu menerangkan, sebelumnya masalah yang dilakukan oleh FPI juga sudah meresahkan masyarakat dan telah diakui keresahannya itu oleh kepolisian namun tidak ada yang berani mengusutnya.
"Jadi negara ini kenapa ga boleh ganggu dia, karena takut dia lebih galak dan ekstrim, kan lucu. Negara didirikan untuk taat konstitusi, dan saya hanya menjalankan itu," ujar Ahok.
Ahok juga menilai urusanya untuk membubarkan FPI sudah usai setelah ia mengirimkan surat kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkum HAM), dan tinggal menunggu persetujuanya dari dua lembaga itu.
"Menurut saya FPI itu tidak layak berada di Indonesia, waktu itu kita berfikir mau ga (dibubarin) mereka bilang ga cukup dari Kapolda, mesti pemerintah daerah dan saya bantu rekomendasi," tutur Ahok.
Berita Terkait
-
Misteri Sumber Waras Berakhir: KPK Hentikan Penyelidikan, Gubernur Pramono Bisa Ambil Alih Aset
-
Puput Nastiti Devi Umumkan Kehamilan Anak Ketiga Lewat Foto Keluarga Harmonis
-
Apa Itu LNG? Gas 'Dingin' yang Menyeret Ahok ke Pusaran Korupsi Panas Pertamina
-
Tersangka Kasus LNG Pertamina Seret Nama Ahok: Saya Minta Ahok dan Nicke Bertanggung Jawab!
-
Dicap Ikut Bertanggung Jawab, Reaksi KPK usai Nama Ahok Disebut Tersangka Kasus LNG Pertamina
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting