Suara.com - Pemerintah Presiden Joko Widodo akan membentuk sebuah satuan penjaga laut dan pantai pada Desember mendatang, demikian dikatakan Menteri Kordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia, Tedjo Edy Purdijatno dalam wawancara dengan Reuters, Kamis (13/11/2014).
Satuan itu dibentuk untuk memberantas pembajakan, penyelundupan, dan menjamin keamanan di perairan Indonesia, seiring dengan rencana Presiden Jokowi untuk membangun jalur transporasi air yang mumpuni di Tanah Air.
"Terlalu banyak badan yang tumpang tindih, yang tidak efektif dalam mengamankan perairan," kata Tedjo yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut.
"Kami akan menyatukan semuanya di bawah sebuah kesatuan penjata laut dan pantai, untuk menjamin bahwa semua kegiatan bisnis yang menggunakan transportasi laut tidak dirugikan," imbuh dia.
Satuan yang akan diluncurkan pada pertengahan Desember itu juga akan bertugas menjaga perbatasan laut, memberantas penangkapan ikan ilegal, dan menangkal perdagangan manusia.
Menurut Tedjo awalnya satuan itu akan meminjam pasukan dan kapal-kapal milik militer. Dalam satu tahun ke depan satuan itu akan berdiri sendiri. Meski demikian, dalam wawancara pertama dengan media asing itu, Tedjo menolak membeberkan kekuatan kesatuan tersebut.
Pemerintah Jokowi, kata Tedjo, memang menargetkan kenaikan anggaran pertahanan, dari 0,8 sampai 1,5 persen dalam lima tahun ke depan. Dengan demikian anggaran militer Indonesia akan setara dengan Malaysia.
Naiknya anggaran militer bertepatan dengan meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan antara negara-negara Asia Tenggara dengan Cina.
Tedjo mengatakan bahwa anggaran militer akan difokuskan pada belanja senjata dan teknologi dari negara-negara seperti Korea Selatan dan Cina, untuk memproduksi peralatan militer di dalam negeri serta mengekspor peralatan seperti kapal selam dan rudal.
"Contohnya, setelah dua kapal atau jet tempur dibuat di luar negeri, kapal atau jet ketiga bisa kami buat di dalam negeri. Tetapi tentu itu akan digunakan di dalam negeri dulu dan kemudian baru kami mengekspor," ujar Tedjo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter