Suara.com - Fraksi PKS DPR menolak kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi yang telah diputuskan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut mereka, kebijakan kontra dengan harga minyak dunia yang sekarang sedang menurun.
"Kenaikan harga BBM bersubsidi akan meningkatkan beban hidup sehari-hari rakyat. Ini juga akan mendorong kenaikan harga pangan dikisaran 15 persen, meski inflasi secara keseluruhan dikisaran 8-12 persen," kata Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini di ruang rapat Fraksi PKS, gedung Nusantara I, DPR, Jakarta, Selasa (18/11/2014).
Jazuli menambahkan kenaikan harga BBM juga akan merusak prospek ekonomi yang sekarang sudah melambat, kemudian memperburuk ekonomi yang juga sudah melambat 5,1-5,3 persen.
"Kenaikan harga BBM bersubsidi ini akan meningkatkan jumlah rakyat miskin. Jumlah itu akan bertambah signifikan meski program kompensasi diberikan, sebab tidak seluruhnya tercakup dalam program kompensasi," katanya.
Dalih peningkatan ruang fiskal APBN 2014, juga dikritisi Fraksi PKS. Menurut Jazuli, peningkatan ruang fiskal seharusnya dapat dijalankan dengan meningkatkan penerimaan negara baik pajak maupun Penerimaan Pajak Bukan Pajak terlebih dahulu.
Hal itu, menurut dia, masih memungkinkan mengingat kondisi tax ratio yang masih potensial untuk bisa ditingkatkan.
"Penghematan belanja barang dan pegawai yang masih banyak inefisiensi juga masih memungkinkan dijalankan," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Negosiasi Panas Krisis Iklim Kandas Gegara Kebakaran di Dapur COP30, Apa Penyebabnya?
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK