Suara.com - Direktur Keuangan Express Group, David Santoso membantah bahwa taksi putih yang digunakan untuk melakukan aksi perampokan di kawasan kuningan dan SCBD beberapa waktu yang lalu adalah armada Express.
"Taksi itu bukan taksi Express," ujar David saat jumpa pers di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (4/12/2014).
David menambah, para pelaku memanfaatkan kepopuleran perusahaannya untuk melakukan tindak kriminal.
Sementara itu, Direktur Operasional Express Group, Herwan Gozali mengungkapkan, taksi Express dengan nomor pintu DP 8015 dan DP 8012 yang diduga terlibat dalam perampokan telah diperiksa oleh pihak kepolisian dan terbukti tidak terlibat dalam tindakan kriminal tersebut.
"Pada tanggal 8 November 2014 korban RP bilang menaiki taksi dengan nomor pintu DP 8015 naik dari Kuningan pada pukul 23.00 WIB. Namun, berdasarkan tracking GPS, pada jam yang sama DP 8015 dalam keadaan kosong dan ada di Jalan Benda, Kebayoran Baru," papar Herwan.
Dirinya menyesalkan dengan asumsi taksi berwarna putih identik dengan taksi Express.
Herwan menuturkan, Herwan menegaskan bahwa taksi DP 8012 tidak membawa penumpang RP yang menjadi korban perampokan.
"8012 tidak menaiki dan menuju ke rute korban, kami berkesimpulan, telah terjadi kriminalisasi taksi berwarna putih. Karena kami merasa dirugikan," tandasnya.
Sebelumnya, Seorang karyawati berinisial RP (30) menjadi korban perampokan oleh supir taksi dan komplotannya.
Kejadian tersebut berlangsung pada hari Senin lalu (1/12/2014) sekitar pukul 19.30 WIB, saat itu RP memberhentikan taksi berwarna putih di kawasan SCBD, Jakarta Selatan.
Setelah naik dan berjalan beberapa meter, muncul seseorang dari dalam bagasi taksi. RP pun mendapat ancaman agar tidak berteriak. Ternyata RP dianiaya pelaku dengan cara dicekik
"Menurut korban dia dicekik oleh pelaku yang ada di dalam bagasi taksi tersebut," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto, Selasa (2/12/2014).
Sambil berjalan, supir taksi pun menghubungi pelaku lainnya yang ternyata sudah menunggu di pinggir jalan. Supir taksi kemudian memberhentikan mobilnya untuk menjemput salah satu pelaku.
"Korban dibawa berputar-putar dan barang-barangnya dirampas pelaku," imbuhnya.
RP berhasil dilumpuhikan oleh Supir dan kedua temannya, para pelaku menggasak Smartphone Iphone 5S, laptop, kalung emas.
Berita Terkait
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Seperti Ayu Aulia, Atta Halilintar dan Kevin Aprilio Rupanya Juga Anggota GBNMI
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Pulang Kampung, Kim VVUP Berencana Ajak Member Keliling Jakarta
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana