Suara.com - Polda Metro Jaya menegaskan bahwa taksi yang dipakai dalam aksi perampokan di Kawasan Kuningan dan SCBD beberapa waktu lalu bukanlah Taksi Express.
"Perkembangan untuk penyelidikan taksi, memang ini hasil penyelidikan oleh Polsek Setiabudi dan Polda Metro Jaya, bahwasanya taksi yang melakukan perampokan di Kuningan dan SCBD itu bukan taksi dari perusahaan taksi yang dimaksud berwarna putih atau Express," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Polda Metro Jaya, Kamis (4/12/2014).
Rikwanto menambahkan, pihaknya sudah mengecek langsung ke pool Taksi Express. Menurutnya, pada saat pemeriksaan pihaknya menemukan taksi dengan nomor yang sesuai dengan informasi yang disebutkan korban.
"Dan korban kita bawa kesana untuk melihat taksinya, dan supir taksi yang dimaksud ada kita hadirkan untuk di konfirmasikan kepada korban," imbuhnya
Namun, meskipun nomornya sama, ternyata ada perbedaan ciri-ciri fisik pada taksi yang ditemukan di pool, dengan ciri-ciri yang disebutkan korban.
"Kita dapatkan berdasarkan konfirmasi supir taksi dan sudah kita periksa juga supirnya, jadi ada yang spesifik di taksi asli seperti di jog belakang itu ada plat baja. Jadi dari bagasi tidak mungkin bisa masuk ke jok belakang menembus. Kemudian supirnya sudah sangat tua," paparnya.
Sebelumnya, Seorang karyawati berinisial RP (30) menjadi korban perampokan oleh supir taksi dan dua temannya.
Kejadian tersebut berlangsung pada hari Senin lalu (1/12/2014) sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu, RP memberhentikan taksi berwarna putih di kawasan SCBD, Jakarta Selatan.
Setelah naik dan berjalan beberapa meter, muncul seseorang dari dalam bagasi taksi. RP pun mendapat ancaman agar tidak berteriak. Ternyata RP dianiaya pelaku dengan cara dicekik
"Menurut korban dia dicekik oleh pelaku yang ada di dalam bagasi taksi tersebut," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto, Selasa (2/12/2014).
Sambil berjalan, supir taksi pun menghubungi pelaku lainnya yang ternyata sudah menunggu di pinggir jalan. Supir taksi kemudian memberhentikan mobilnya untuk menjemput salah satu pelaku.
"Korban dibawa berputar-putar dan barang-barangnya dirampas pelaku," imbuhnya.
RP berhasil dikuasi oleh supir dan kedua temannya. Para pelaku menggasak Smartphone Iphone 5S, laptop, dan kalung emas. Pelaku juga menggasak semua tabungan korban lewat sebuah ATM BCA yang terletak di sebuah minimarket Jalan Ciniru, Jakarta Selatan.
Tag
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Detik-Detik Geng Motor Bersenpi Serang Warkop di Tanah Abang, Tembak Pemilik dan Karyawan
-
Api Mengamuk di Kantor Bupati Bulukumba, 4 Mobil Dinas Jadi Arang, Ini Dugaan Penyebabnya
-
Mendagri: Inspektorat Daerah Harus Kawal Program Prioritas dan TKD
-
Mendagri Minta Pemda Tidak Bergantung pada Dana Pusat, Dorong Inovasi Pendapatan Daerah
-
KPK Dalami Informasi dari Pansus Haji dalam Dugaan Korupsi Kuota dan Penyelenggaraan Haji
-
Refly Harun Tanggapi Analisis Said Didu soal Langkah Prabowo Lepas dari 'Geng Solo Oligarki Parcok'
-
Mendagri Dorong Kepala Daerah Perkuat Pengawasan dengan Optimalkan Peran APIP
-
Dibunuh-Perkosa Atasan, Dina Oktaviani Ternyata Karyawati Alfamart KM 72 Tol Cipularang
-
Sempat Mengigau, Kronologi Tabrakan di Udara Tewaskan Praka Zaenal Mutaqim Jelang HUT TNI
-
Belajar dari Tragedi Ponpes Al Khoziny, DPR Desak Evaluasi Nasional Bangunan Pesantren Tua