Suara.com - Malala Yousafzai, remaja putri Pakistan yang ditembak Taliban lantaran memperjuangkan pendidikan bagi kaum perempuan, mengungkapkan keinginannya menjadi pelayan negara. Dalam hal ini, Malala mengaku sangat terinspirasi Benazir Bhutto, Perdana Menteri perempuan pertama Pakistan yang menjabat dua periode, namun tewas dibunuh pada tahun 2007.
"Saya ingin melayani negara saya dan ini adalah impian saya agar negara saya menjadi sebuah negara berkembang dan saya melihat setiap anak mengenyam pendidikan," kata gadis berusia 17 tahun itu dalam sebuah wawancara dengan BBC pada hari Rabu (10/12/2014).
Peraih Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2014 itu tidak keberatan menjadi perdana menteri jika memang dirinya bisa melayani rakyat melalui jalur politik.
"Jika saya dapat melayani negara saya sebaik mungkin melalui politik dengan menjadi seorang perdana menteri, maka saya akan benar-benar memilih (jalan) itu," katanya lagi.
Nama Malala melambung pada bulan Oktober 2012 saat dirinya diberitakan tertembak di bagian kepala oleh seorang anggota Taliban. Ketika itu, Malala tengah dalam perjalanan dengan sebuah bus sekolah.
Malala diserang karena dinilai terlalu vokal menyuarakan perjuangan tentang hak-hak pendidikan bagi anak-anak perempuan di negerinya. Kini, Malala tinggal di Inggris dan melalui yayasannya, dirinya memberikan bantuan bagi pendidikan di negara asalnya dan negara-negara lain di seluruh dunia. (Time)
Berita Terkait
-
Peluru Taliban yang Menyalakan Perjuangan Malala untuk Pendidikan
-
Ulasan Buku I Am Malala:Satu Pena, Satu Suara, dan Perubahan yang Nyata
-
Hiburan Dilarang Taliban, Malala Yousafzai Mengaku Temukan Kebebasan di Konser Taylor Swift
-
Profil Malala Yousafzai, Pemenang Nobel Perdamaian Dinilai Tak Lebih Baik dari Mia Khalifa Soal Bela Palestina
-
Mia Khalifa Teriak FREE PALESTINE, Sosoknya Dapat Respect Lebih Ketimbang Peraih Nobel Perdamaian
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Khawatir Komnas HAM Dihapus Lewat Revisi UU HAM, Anis Hidayah Catat 21 Pasal Krusial
-
Terjebak Sindikat, Bagaimana Suku Anak Dalam Jadi Korban di Kasus Penculikan Bilqis?
-
Buah Durian Mau Diklaim Malaysia Jadi Buah Nasional, Indonesia Merespons: Kita Rajanya!
-
Panas Adu Argumen, Irjen Aryanto Sutadi Bentak Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Jangan Sok-sokan!
-
Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak
-
Profil Cucun Ahmad Syamsurijal, Anggota DPR yang Sebut MBG Tidak Perlu Ahli Gizi
-
Angka Kecelakaan di Jadetabek Meledak hingga 11 Ribu Kasus, Santunan Terkuras Rp100 Miliar Lebih
-
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Polisi Siapkan Pemeriksaan Libatkan KPAI
-
Usut Korupsi Bansos Beras, KPK Periksa Sejumlah Pendamping PKH di Jawa Tengah
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Perundungan, JPPI: Ini Kegagalan Negara