Suara.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Zulkifli Hasan menceritakan bagaimana alur komuniksi politik dirinya dengan beberapa Ketua Umum Partai Politik untuk hadir dalam acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Jokowi dan Jusuf Kalla pada 20 Oktober 2014.
Menurut dia, upaya agar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hadir di acara itu cukup alot dan membutuhkan banyak waktu. Namun Mantan Menteri Kehutanan itu mengatakan dirinya tetap berusaha agar Prabowo bersedia hadir.
"Ibarat kereta, sudah banyak penumpang yang sudah naik, hanya tinggal bebrapa pentolan, namun tetap dilakukan komunikasi politik. Maka saya kontak Pak Prabowo, beberapa kali itu, maka terakhir saya bilang Bapak kalau hadir maka lengkaplah, kalau tidak akan tawar acara ini, dan nama baik akan rusak diberitakan oleh media," cerita Zulkifli di Auditorium Pascasarjana Universitas Muhamadiyah Jakarta Ciputat, Tanggerang Selatan, Sabtu(13/12/2014).
Dia juga mengatakan bahwa yang terpenting dalam mengedepankan kepentingan negara adalah harus melakukan komunikasi. Kerena menurutnya dalam bernegara, bukan kepentiangan pribadi dan kelompok yang lebih diutamakan. Karena itu, dia mengatakan ada dua nilai penting dalam komunikasi di parlemen adalah musyawarah dan gotong-royong.
" Komunikasi politik parlemen, ada dua saja, musywarah dan gotong-royong, itulah ciri khas Indonesia. Kepentingan bangsa diatas segalaya, kalau terbalik maka akan sulit," tambahnya.
Karena itu dia sangat menyambut baik situasi politik yang akhir-akhir ini sudah mulai membaik di parlemen. Dia mengatakan bahwa adanya isu menjadi hal dasar dalam berpandangan, bukan berdasarkan koalisi lagi menjadi suatu gejala awal menuju terciptanya kepentingan bangsa ini.
"Saya sudah lupa KMP dan KIH itu. Ada bebrapa dari KMP sudah ke KIH karena soal isu, itu yang betul, karena kepentingan negara bukan soal Jokowi atau siapa pun. Hal itu akan menjadi lebih mudah dalam membangun negara, kita akan bangun komunikasi politik dengan pemerintah," tutupnya.
Berita Terkait
-
Guru Luwu Utara yang Dipecat Karena 'Bantu' Honorer Kini Direhabilitasi Penuh oleh Presiden Prabowo
-
Fakta Sebenarnya di Balik Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu
-
Peluk Hangat Prabowo Lepas Kepulangan Raja Yordania dari Halim, Begini Momennya
-
Detik-detik Pencarian Korban Longsor Cilacap, BNPB Ingat Pesan Prabowo
-
Usai Ada Putusan MK, Prabowo Diminta Segera Tarik Polisi Aktif dari Jabatan Sipil
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Menjadi Pusat Event Besar
-
Hasto Kristiyanto Ikut Start 10K BorMar 2025: Mencari Daya Juang di Bawah Keagungan Borobudur
-
Daftar 11 Nama Korban Longsor Cilacap yang Berhasil Diidentifikasi, dari Balita Hingga Lansia
-
Wings Air Resmi Buka Rute Jember-Bali, Jadwal Penerbangan Segera Dirilis
-
Bangun Ulang dari Puing, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni Rata dengan Tanah Usai Tragedi Penjarahan
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri