Suara.com - Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon, Jumat (19/12/2014) memulai kunjungan dua harinya ke empat negara yang dilanda wabah Ebola di afrika Barat, yakni Liberia, Sierra Leone, Guinea dan Mali. Ban mengawali kunjungannya dari Liberia. Ia mengatakan kunjungan ini bertujuan mengangkat pentingnya upaya menanggulangi Ebola serta mengucapkan terima kasih kepada ribuan pekerja kesehatan yang telah berpartisipasi.
"Tujuan kami adalah untuk melihat kasus terakhir yang teridentifikasi dan disembuhkan," kata Ban kepada Reuters.
Ia juga mendesak masyarakat dan pemerintah negara yang dilanda Ebola untuk mematuhi aturan penanganan korban Ebola agar penyakit mematikan ini tidak semakin menyebar. Ia mengingatkan penguburan secara tradisional masih bisa menyebarkan penyakit itu.
"Kami mendesak masyarakat setempat bahwa ini adalah operasi sementara dan kami sangat menghargai tradisi dan kebudayaan, namun untuk saat ini penting untuk mematuhi protokol kesehatan. Praktik tradisional Afrika Barat -seperti memandikan jenazah dengan tangan dalam proses pengebumian- membantu penyebaran penyakit yang belum diketahui obatnya itu.
Jumlah korban tewas akibat epidemi yang telah terjadi selama sembilan bulan itu, mencapai 6.915. Virus yang menyebabkan gejala muntah-muntah, diare dan pendarahan pada fase akhir, ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh pasien.
Angka infeksi paling cepat meningkat di Sierra Leone, yang mencatat separuh dari 18.603 kasus positif virus tersebut. Infeksi menyebar cepat di sekitar ibukota Freetown, di mana menurut pekerja medis, informasi yang diterima masyarakat masih sangat kurang. Sierra Leone meluncurkan "Operasi Peningkatan Kawasan Barat" pekan ini untuk menanggulangi wabah- dengan para pekerja kesehatan menelusuri jalanan untuk mencari warga yang sakit.
Organisasi amal untuk medis Dokter Tanpa Batas (MSF) mengatakan telah membuka dua pusat perawatan Ebola baru di Sierra Leone untuk mengatasi meningkatnya kasus penularan - di Freetown dan kota Magburaka, sehingga jumlah fasilitas serupa di negara tersebut menjadi empat.
"Masih perlu untuk mengembangkan pesan-pesan mengenai penyakit ini. 70 persen pasien di pusat kesehatan kami di Freetown tertular saat pengebumian," kata Thierry Goffeau, koordinator darurat MSF untuk Sierra Leone. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung