Suara.com - Badan SAR Nasional (Basarnas) meminta tambahan 14 personel penyelam, termasuk diantaranya adalah regu penyelam dari Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut (AL) untuk membantu proses evakuasi jenazah di lokasi penemuan pesawat AirAsia QZ8501.
"Untuk besok, kita akan lakukan evakuasi karena tantangan adalah tinggi gelombang, maka saya sudah minta bantuan, saya minta dua tim penyelam tambahan sebanyak 14, lalu dari Kopaska (Komando Pasukan Katak)," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo saat memberikan keterangan kepada pers di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, hari Selasa (30/12/2014)
Saat ini, menurut Soelistyo, sudah ada sembilan penyelam yang disiagakan di Pangkalan Bun. Namun, pihaknya belum bisa mengirim regu penyelam tersebut ke lokasi lantaran cuaca yang tidak bersahabat.
"Saat ini sudah ada 9 personel di Pangkalan Bun tapi tidak bisa menggeser ke kapal dengan helikopter karena cuaca," jelas Soelistyo.
Sebanyak enam kapal, yakni KRI Banda Aceh, tiga Kapal Singapura, KRI Pulau Romang, dan KRI Pulau Rengat akan tiba di lokasi pencarian pesawat AirAsia pada Selasa (30/12/2014) malam. Enam kapal tersebut akan membantu tiga kapal yang sudah lebih dahulu ada di lokasi.
Sebelumnya diberitakan, Basarnas sudah dapat memastikan 100 persen bahwa serpihan yang ditemukan adalah berasal dari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang sejak Minggu (28/12/2014). Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan teknisi AirAsia terhadap nomor seri pada suku cadang yang ditemukan, dapat dipastikan bahwa benda tersebut berasal dari pesawat yang hilang.
Basarnas juga telah berhasil mengevakuasi sedikitnya tiga jenazah yang diduga penumpang maupun awak dari pesawat QZ8501. Dua diantaranya berjenis kelamin perempuan, sementara seorang lainnya adalah laki-laki.
Berita Terkait
-
Bandara Ahmad Yani Semarang Kembali Buka Rute Internasional
-
Profil Ryan Harris, Keponakan Mantan Bos Air Asia yang Viral Gelar Royal Wedding Rp75 M
-
Ini Sumber Kekayaan Ryan Harris, Pantas Sanggup Undang Brian Eks Westlife dan Artis Mancanegara ke Nikahannya
-
Anak CEO Air Asia Pamer Jam Tangan Mewah Rp6 Miliar, Sebelum Gelar Pernikahan Fantastis Rp75 Miliar
-
Profil Gwen Asley: Anak Pengusaha yang Nikahi Anak CEO Air Asia dengan Biaya Rp 75 miliar
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan