Suara.com - Presiden Joko Widodo meminta operasi pencarian pesawat AirAsia yang jatuh di perairan dekat Pangkalan Bun untuk memfokuskan pada evakuasi korban sehingga bisa segera diserahkan pada pihak keluarga.
"Perintah Presiden adalah mengevakuasi saudara kita yang menjadi korban. Memang kita batasan hari tidak ada, kita lakukan sampai tuntas, fokus, searching underwater termasuk mencari para korban yang di bawah, kekuatan laut udara dan penyelam on the spot," kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FHB Soelistyo dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (31/12/2014) usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo.
Ia menegaskan, saat ini terdapat dua sektor pencarian untuk pencarian laut dan empat sektor pencarian untuk pencarian udara.
"Kekuatan evakuasi, udara laut plus penyelam, kita masih membutuhkan arine detector, kapal BPPT dan kapal dari ikatan sorveyor Indonesia dan kapal kita yang punya sonar," paparnya.
Soelistyo mengatakan pada Rabu (31/12/2014) pagi ditemukan dan dievakuasi lagi empat jenazah penumpang setelah sebelumnya pada Selasa (30/12) ditemukan dan dievakuasi tiga jenazah penumpang, Dengan demikian hingga Rabu siang telah ditemukan dan evakuasi tujuh jenazah penumpang.
Namun ia mengatakan saat ini jenazah masih berada di Kapal dan belum bisa dibawa ke Pangkalan Bun maupun Surabaya karena kendala cuaca.
Sesuai perintah Presiden, kata Soelistyo, maka penanganan musibah ini akan berlangsung hingga pihak keluarga bisa menerima anggota keluarga mereka yang menjadi penumpang penerbangan Air Asia rute Surabaya-Singapura itu di Bandara Djuanda Surabaya.
"Tugas yang kedua adalah membantu sepenuhnya sampai Surabaya, Presiden perintahkan memenuhi harapan keluarga, kita upayakan kekuatan yang ada untuk tugas itu," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter