Suara.com - Hingga Jumat (2/1/2014), tim pencari korban dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 yang terdiri atas Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI, dan evakuator asing telah menemukan sebanyak 22 jenazah. Sebanyak delapan jenazah telah diterbangkan ke Surabaya, sepuluh jenazah masih berada di Pangkalan Bun, sementara empat lainnya masih berada di atas kapal.
"Jumlahnya 22 untuk seluruhnya, pokoknya totalnya 22. Yang sudah terkirim (ke Surabaya) itu delapan, yang ada di sini (Pangkalan Bun) 10, yang ada di kapal itu empat, jumlahnya 22," kata Kepala Operasi Basarnas Marsma Supriyadi saat memberikan keterangan pers di Pangkalan Bun, hari Jumat (2/1/2014)
Supriyadi mengatakan, tim pencari bekerja berpacu dengan waktu untuk segera mengevakuasi korban dan serpihan dari lokasi. Selain kondisi jenazah yang diperkirakan akan memburuk jika terlalu lama di lautan, tim juga tidak ingin jenazah telanjur terbawa gelombang laut ke tempat yang lebih jauh.
"Kita harus membaca arus laut dari barat ke timur atau dari barat ke tenggara ini menjadi tanda tanya, sudah berapa lama korban dan barang mengambang, mudah-mudahan tidak jauh dari puing-puing tersebut," sambung Supriyadi.
Sejauh ini baru empat jenazah yang diidentifikasi oleh tim DVI Polda Jawa Timur.
Delapan sudah berada di Surabaya, dua masih di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, empat baru diantarkan oleh kapal Amerika yang sebelumnya dievakuasi tim dari USS Sampsons.
Berikut nama keempat korban:
1. Hayati Lutfiah
2. Grayson Herbert Linaksita
3. Khairunisa Haidar Fauzi
4. Kevin Alexander Sucipto
Saat ini masih sisa 10 jenazah lagi yang masih dalam upaya identifikasi, enam di antaranya masih berada di Pangkalan Bun.
Berita Terkait
-
Bandara Ahmad Yani Semarang Kembali Buka Rute Internasional
-
Profil Ryan Harris, Keponakan Mantan Bos Air Asia yang Viral Gelar Royal Wedding Rp75 M
-
Ini Sumber Kekayaan Ryan Harris, Pantas Sanggup Undang Brian Eks Westlife dan Artis Mancanegara ke Nikahannya
-
Anak CEO Air Asia Pamer Jam Tangan Mewah Rp6 Miliar, Sebelum Gelar Pernikahan Fantastis Rp75 Miliar
-
Profil Gwen Asley: Anak Pengusaha yang Nikahi Anak CEO Air Asia dengan Biaya Rp 75 miliar
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi