Suara.com - Sejumlah kapal perang milik TNI AL dilibatkan dalam pencarian korban dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501. Salah satunya adalah KRI Usman Harun, kapal perang TNI yang sempat membuat hubungan Indonesia dan negara tetangga Singapura menghangat bulan Februari tahun lalu.
Ternyata, pelibatan kapal perang kelas Bung Tomo itu menuai sorotan dari sejumlah media asing. Salah satunya adalah Channel News Asia yang memasang judul "Indonesia deploys controversial KRI Usman Harun for AirAsia plane search" di artikel mereka.
Di artikel tersebut disebutkan kembali sejarah penamaan kapal perang buatan BAE Systems Marine yang awalnya dirancang untuk Angkatan Laut Brunei Darrussalam itu. Kapal tersebut dinamai dengan nama dua mantan Marinir Indonesia, Usman Muhammad Ali dan Harun Said, yang dihukum mati pemerintah Singapura pada tahun 1968. Keduanya merupakan pelaku pengeboman MacDonald House yang menewaskan tiga orang dan melukai 33 lainnya pada tahun 1965.
Menyusul penamaan tersebut, Singapura meradang. Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng mengatakan bahwa KRI Usman Harus tidak akan diperbolehkan berlabuh di Singapura. Selain itu, Eng juga bertekad tidak akan membiarkan Angkatan Laut Singapura berlayar bersama KRI Usman Harun dalam latihan gabungan.
Kendati demikian, Kementerian Pertahanan Singapura tampaknya tidak terlalu terganggu dengan keberadaan KRI Usman Harun dalam tim pencari. Lewat pernyataan yang disampaikan juru bicaranya, Ministry of Defence (MINDEF) Singapura tetap akan membantu pencarian secara profesional.
"Singapura menawarkan bantuannya untuk upaya kemanusiaan menyusul kecelakaan tragis AirAsia QZ8501 yang menimpa tentangga kami Indonesia. Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga penumpang dan kru yang sedang berduka. Angkatan Bersenjata Singapura akan melanjutkan membantu upaya pencarian ini secara profesional," kata juru bicara tersebut.
KRI Usman Harun dilibatkan dalam pencarian AirAsia QZ8501 karena memiliki kemampuan deteksi sonar bawah laut yang dinamakan Thales Underwater Systems TMS 4130C1. Perangkat yang terpasang di lambungnya itu diharapkan dapat mendeteksi keberadaan serpihan pesawat yang tenggelam di dasar laut. (CNA/TodayOnline)
Berita Terkait
-
Bandara Ahmad Yani Semarang Kembali Buka Rute Internasional
-
Profil Ryan Harris, Keponakan Mantan Bos Air Asia yang Viral Gelar Royal Wedding Rp75 M
-
Ini Sumber Kekayaan Ryan Harris, Pantas Sanggup Undang Brian Eks Westlife dan Artis Mancanegara ke Nikahannya
-
Anak CEO Air Asia Pamer Jam Tangan Mewah Rp6 Miliar, Sebelum Gelar Pernikahan Fantastis Rp75 Miliar
-
Profil Gwen Asley: Anak Pengusaha yang Nikahi Anak CEO Air Asia dengan Biaya Rp 75 miliar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf