Suara.com - Kapal Crest Onyx yang membawa ekor pesawat AirAsia QZ 8501 yang telah diangkat di permukaan Selat Karimata, Sabtu (10/1/2015), sampai di Pelabuhan Laut Panglima Utar, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Kapal sempat terkendala saat memasuki muara menuju Pelabuhan Laut Panglima Utar di Kumai, Kalteng, karena air surut. Sehingga kapal yang diperkirakan tiba di pelabuhan pukul 11.00 WIB, baru sampai pukul 16.30 WIB.
Tim Basarnas menggunakan speed boat memandu kapal Crest Onyx untuk masuk ke muara hingga pelabuhan. Rencananya ekor pesawat akan diinapkan di salah satu gudang di Pelabuhan Laut Panglima Utar.
Pemindahan ekor pesawat dari kapal Creat Onyx ke salah satu dermaga pelabuhan menggunakan crane dari KN Arcturus milik Ditjen Hublan Navigasi. Pemindahan tidak hanya disaksikan awak media tetapi masyarakat Kumai yang datang langsung ke pelabuhan.
Sebelumnya Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi mengatakan ekor pesawat Airbus 320-200 milik maskapai AirAsia tersebut akan dikumpulkan dengan serpihan pesawat lainnya dan diinvestigasi.
Rencananya, KNKT akan meminta bantuan Kementerian Perhubungan untuk membawa ekor pesawat ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, sebelum akhirnya dibawa ke bekas terminal haji di Banda Udara Halim Perdanakusuma.
Ekor pesawat AirAsia QZ 8501 ditemukan pada Rabu (7/1), oleh para penyelam dari tim SAR gabungan setelah kapal Geosurvey berhasil mendeteksi obyek metal di sektor prioritas kedua di lokasi pencarian perairan Teluk Kumai, Kalteng.
Ia mengatakan 70 persen jawaban penyebab jatuhnya sebuah pesawat ada di kotak hitam. Meski demikian investigasi tetap dapat dilakukan dengan merekonstruksi kembali badan pesawat.
Sementara itu, kotak hitam yang menyimpan Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) dari pesawat AirAsia QZ 8501 diduga telah terpisah dari ekor pesawat.
"Tidak ada (di ekor pesawat). Jadi kemungkinan sudah berpisah dengan ekornya," kata Direktur Operasional Basarnas Marsekal Pertama SB Supriyadi saat memberikan keterangan pers di Lanud Iskandar, Sabtu (10/1). (Antara)
Berita Terkait
-
Bandara Ahmad Yani Semarang Kembali Buka Rute Internasional
-
Profil Ryan Harris, Keponakan Mantan Bos Air Asia yang Viral Gelar Royal Wedding Rp75 M
-
Ini Sumber Kekayaan Ryan Harris, Pantas Sanggup Undang Brian Eks Westlife dan Artis Mancanegara ke Nikahannya
-
Anak CEO Air Asia Pamer Jam Tangan Mewah Rp6 Miliar, Sebelum Gelar Pernikahan Fantastis Rp75 Miliar
-
Profil Gwen Asley: Anak Pengusaha yang Nikahi Anak CEO Air Asia dengan Biaya Rp 75 miliar
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Ledakan Terdengar Dua Kali, Pasar Induk Kramat Jati Kebakaran Pagi Ini
-
Tiket Kereta Nataru 2025 Diserbu, Catat Tanggal Terpadatnya
-
DPRD DKI Galang Rp 359 Juta untuk Korban Bencana Sumatra
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar