Suara.com - Direktur Operasional Basarnas Marsekal Pertama SB Supriyadi mengatakan, pencarian korban jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 tetap dilakukan di lima sektor yang telah ditetapkan.
"Pencarian korbannya tetap dilakukan, sektor pencarian tetap sama (lima sektor)," kata Supriyadi di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Senin (12/1/2015).
Meski akan semakin sulit namun, menurut dia, sangat dimungkinkan tim SAR gabungan dapat menemukan lagi jenazah dari korban pesawat Airbus 320-200 milik maskapai Air Asia yang jatuh di selatan perairan Teluk Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantam Tengah, Minggu (28/12/2015).
Sebelumnya Kepala Basarnas FH Bambang Soelistyo mengatakan tim SAR gabungan Badan SAR belum menemukan lagi jenazah dari korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 pada Minggu (11/1/2015), sehingga total penemuan jenazah masih 48 korban hingga pencarian hari ke-15.
"Hari ini tugas utama untuk mencari korban tidak mendapatkan hasil. Hari ini tidak ditemukan korban sehingga jumlah tetap 48," katanya.
Ia mengatakan bantuan udara berupa helikopter dari TNI Angkatan Udara, Kepolisian Republik Indonesia, dan pesawat lainnya dari Korea Selatan juga belum menemukan korban pesawat.
Sebelumnya, ia mengatakan bahwa Tim SAR gabungan akan tetap fokus mencari korban AirAsia.
"Sasaran utama kita adalah menemukan dan mengevakuasi korban, ekor, dan kotak hitam itu adalah paralel," katanya. (Antara)
Tag
- # airasia
- # airasia hilang
- # air asia
- # pesawat air asia
- # airasia jatuh
- # airasia qz8501
- # ekor airasia
- # ekor pesawat airasia
- # evakuasi airasia
- # evakuasi korban airasia
- # jenazah airasia
- # jenazah korban airasia
- # kotak hitam airasia
- # kursi airasia
- # pencarian airasia
- # pencarian korban airasia
Berita Terkait
-
Bandara Ahmad Yani Semarang Kembali Buka Rute Internasional
-
Promo AirAsia Diskon Hingga 33 Persen untuk Semua Penerbangan!
-
G-Dragon Konser di Jakarta! 5 Hotel Strategis Ini Bisa Dibooking Buat Bikin Nonton Makin Nyaman
-
Penerbangan Langsung Adelaide - Denpasar Dimulai, Kemenpar Optimistis Gaet 1,9 Juta Turis Australia
-
Rute Baru AirAsia yang Dinanti Wisatawan: Adelaide ke Bali Kini Tanpa Transit
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka