Suara.com - Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi, mengatakan dari analisis awal dari puing-puing pesawat AirAsia QZ 8501 menunjukkan bahwa pesawat meledak akibat tekanan air.
"Ini meledak karena tekanan (air)," katanya kepada wartawan, Senin (12/1/2015) di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Ia menambahkan kabin itu bertekanan dan sebelum tekanan dari kabin dapat disesuaikan, badan pesawat sudah jatuh ke permukaan laut sehingga pesawat meledak. Hal inilah yang menurutnya, mengapa penduduk setempat ada yang mengaku mendengar suara ledakan.
Penyidik mengatakan perekam data penerbangan kemungkinan besar akan dibawa ke Jakarta, untuk dianalisis lebih lanjut. Dan untuk itu bisa memakan waktu hingga dua minggu untuk mengunduh data yang terekam guna memastikan penyebab jatuhnya pesawat yang mengangkut 155 penumpang dan tujuh awak pesawat itu, pada Minggu (28/12/2014) silam.
Namun, jika perangkat ini tidak mengalami kerusakan serius informasi yang terekam di dalamnya dapat diakses dalam waktu dua hari. Namun, Kepala Basarnas FHB Soelistyo tidak merinci bagaimana kondisi perekam data penerbangan yang berhasil ditemukan hari ini.
Selama akhir pekan, tiga kapal mendeteksi "ping" yang diyakini berasal dari kotak hitam 'darurat locator transmitter. Tapi angin kencang, arus kuat dan gelombang tinggi menghambat upaya pencarian.
Penyelam Angkatan Laut Indonesia memanfaatkan kondisi cuaca tenang di Laut Jawa pada hari Senin (12/1/2015) untuk mengambil perekam penerbangan dan mencari badan pesawat Airbus A320-200 itu.
Hingga hari ini tercatat 48 jenazah korban telah berhasil dievakuasi, dan tim evakuasi menduga banyak korban yang terperangkap di badan pesawat.
"Semua kapal, termasuk kapal-kapal dari negara-negara sahabat akan diturunkan dengan tugas utama mencari korban yang masih atau diduga masih terjebak di bawah air," kata Soelistyo, mengacu pada pasukan multinasional membantu dengan upaya pencarian dan pemulihan . (The Guardian)
Tag
Berita Terkait
-
Bandara Ahmad Yani Semarang Kembali Buka Rute Internasional
-
Profil Ryan Harris, Keponakan Mantan Bos Air Asia yang Viral Gelar Royal Wedding Rp75 M
-
Ini Sumber Kekayaan Ryan Harris, Pantas Sanggup Undang Brian Eks Westlife dan Artis Mancanegara ke Nikahannya
-
Anak CEO Air Asia Pamer Jam Tangan Mewah Rp6 Miliar, Sebelum Gelar Pernikahan Fantastis Rp75 Miliar
-
Profil Gwen Asley: Anak Pengusaha yang Nikahi Anak CEO Air Asia dengan Biaya Rp 75 miliar
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
Terkini
-
50 Mayat Teridentifikasi, 5 Potongan Tubuh Korban Ponpes Al Khoziny jadi 'PR' Besar DVI Polri
-
Pensiun Dini PLTU Ancam Nasib Pekerja, Koaksi Desak Pemerintah Siapkan Jaring Pengaman
-
Usut Aliran Dana Pemerasan K3, KPK Periksa Eks Dirjen Kemnaker Haiyani Rumondang
-
Ketakutan! Ledakan Dahsyat di SPBU Kemanggisan Jakbar Bikin Warga Kocar-kacir
-
Pengendara Mobil Gratis Masuk Tol KATARAJA, Catat Harinya!
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, ICJR Desak Polisi Sita Aset untuk Ganti Rugi Korban, Bukan Sekadar Bukti
-
Duar! Detik-detik Mengerikan Truk Tangki BBM Terbakar di SPBU Kemanggisan Jakbar, Apa Pemicunya?
-
Bantah Harga Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Begini Kata Pasar Jaya
-
Pede Sosok "Bapak J" Mudahkan Kader Lolos ke Senayan, PSI: Sekurangnya Posisi 5 Besar
-
Wacana 'Reset Indonesia' Menggema, Optimisme Kalahkan Skenario Prabowo-Gibran Dua Periode