Suara.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Farouk Muhammad mengingatkan pemerintah daerah agar waspada terhadap puncak musim hujan tahun ini, misalnya mengantisipasi dan mempersiapkan upaya pencegahan bencana alam.
Terkait dengan langkah mitigasi bencana, kata Farouk, DPD telah mengirimkan imbauan kepada seluruh pemerintah provinsi agar menginventarisir daerah-daerah yang rawan bencana alam beserta statusnya.
“Data yang kami dapatkan, ternyata lebih setengah jumlah provinsi di Indonesia memiliki potensi banjir dan longsor. Oleh karenanya, pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk senantiasa waspada,” kata Farouk dalam pernyataan tertulis yang dikirim kepada suara.com, Jumat (23/1/2015).
BMKG memprediksikan puncak musim hujan berlangsung Januari dan Februari 2015. Sepanjang Desember tahun 2014 tercatat 96 persen 342 zona memasuki musim hujan. Berdasarkan monitoring terhadap suhu permukaan laut di perairan Indonesia, hingga bulan Maret 2015 kondisi suhu permukaan laut berada pada kisaran normal sampai hangat. Dengan demikian, terdapat cukup banyak pasokan uap air yang membawa peluang curah hujan.
“Selama musim penghujan, secara umum bencana alam yang sering terjadi adalah banjir dan longsor. Kedua bencana alam itu seringkali terjadi karena tidak optimalnya fungsi infrastruktur dan masih minimnya antisipasi terhadap struktur tanah yang labil,” kata Farouk.
Sebagai informasi, DPD bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyusun konsep dan melakukan kajian kebencanaan yang terjadi di beberapa daerah bersama pemangku kepentingan, seperti otoritas resmi, akademisi, masyarakat, dan pemerhati lingkungan.
Konsep dan kajian tersebut diharapkan melahirkan kebijakan kebencanaan yang integratif dan implementatif. Proses ini diperlukan mengingat secara empirik daerah–daerah di sebagian besar wilayah Indonesia potensial terkena bencana alam.
“Keseriusan menangani bencana alam akan menentukan kemampuan kita beradaptasi terhadap pancaroba maupun situasi alam ekstrim,” kata guru besar PTIK dan UI.
Senator asal Nusa Tenggara Barat ini menambahkan selain mengantisipasi bencana alam, masyarakat dan pemerintah daerah diharapkan terus meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan berbagai penyakit di puncak musim hujan seperti saat ini.
“Sejumlah penyakit muncul saat pancaroba dan musim hujan, baik kategori penyakit menular langsung maupun yang menular melalui vektor. Untuk itu, terus ditanamkan perilaku hidup sehat masyarakat dan dibangun mekanisme respon efektif pemerintah daerah,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan
-
Terima Laporan Danantara, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil