Suara.com - Pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno yang mempertanyakan dukungan rakyat terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi menuai kecaman dari berbagai kalangan. Pernyataan Menteri Tedjo itu disampaikan pada Sabtu (24/1/2015) atau setelah Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto ditangkap dan ditetapkan menjadi tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri.
Kecaman terhadap Menteri Tedjo, antara lain dilontarkan oleh anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok, Selasa (27/1/2015).
"Komentar Pak Tedjo itu, kapasitasnya bukan Menkopolhukam. Dia tidak paham politik, ya, sehingga pernyataannya seperti itu," kata Mubarok kepada Suara.com.
Pernyataan Menteri Tedjo yang jadi masalah ialah ketika Tedjo menyebut pendukung KPK, "rakyat enggak jelas."
Menurut Mubarok dengan pernyataannya, Menteri Tedjo menjadi seakan-akan membela calon Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan yang sekarang menjadi tersangka dugaan kasus tindak pidana korupsi.
"Jadi, sangat disayangkan seorang Menkopolhukam mengatakan seperti itu," kata Mubarok.
Mubarok mengatakan Menteri Tedjo salah menempatkan diri. Seorang Menkopolhukam, kata Mubarok, harusnya bicara tentang politik, hukum, dan keamanan secara keseluruhan.
"Bukan malah kayak membela BG," kata Mubarok.
Gara-gara pernyataan tersebut, kata Mubarok, publik kemudian menilai Tedjo tidak layak menjabat posisi Menkopolhukam.
Mubarok sendiri menilai kapasitas politik Menteri Tedjo tak cukup untuk duduk di Menkopolhukam.
"Itu susah, kalau orang konsep dirinya seperti itu. Artinya, dia kapasitas politiknya tidak cukup untuk menjadi Menkpolhukam.
Menanggapi reaksi keras masyarakat, beberapa waktu lalu Menteri Tedjo mengatakan bahwa telah terjadi salah paham. Menteri Tedjo mengatakan sebenarnya ia berniat untuk mencegah bentrokan antar pendukung KPK dan Polri, mengingat setelah Bambang ditangkap terjadi aksi unjuk rasa di berbagai tempat.
"Jangan sampai ada gesekan Polri dan KPK. Semua harus diselesaikan sesuai aturan," kata Tedjo.
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana