Suara.com - Direktur Eksekutif PolcoMM Institute Dr Heri Budianto menilai pembentukan tim independen oleh Presiden Joko Widodo merupakan sinyal untuk memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Dengan membentuk sembilan orang yang tergabung dalam tim independen, Jokowi seolah memberi sinyal memperkuat KPK dan berseberangan dengan kelompok yang menekannya soal polemik KPK-Polri," kata Heri melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan sinyal penguatan KPK terlihat dari komposisi tim independen Jokowi. Menurutnya dua jenderal polisi yang ada dalam tim tersebut memiliki pandangan sedikit berseberangan khususnya soal penangkapan Bambang Widjojanto oleh Bareskrim.
"Komposisi tim ini, jelas tidak disenangi kelompok yang memiliki kepentingan soal ini. Bahkan PDIP sudah memberikan kritik kepada Presiden kenapa tidak memanfaatkan wantimpres dalam menyelesaikan persoalan ini," kata dia.
Heri memandang Presiden Jokowi masuk dalam pusaran politik yang rumit, sehingga menggunakan tokoh-tokoh independen untuk melawan kekuatan politik.
Hal itu tercermin dari pernyataan Jokowi soal KPK-Polri yang sangat jelas bahwa persoalan kedua institusi harus transparan dan tidak boleh ada intervensi termasuk dari siapa pun termasuk dari presiden.
"Ini pernyataan sangat dalam maknanya dan menyasar pada tokoh-tokoh tertentu. Makna tidak boleh ada intervensi termasuk dari saya (presiden), itu beliau ingin mengatakan sebagai presiden saja saya tidak boleh ada ikut campur, apalagi yang bukan presiden," kata dia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Perempuan dan Diskriminasi Berlapis dalam Catatan Pelanggaran HAM di Indonesia
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren