Suara.com - Polisi Perairan Raja Ampat berhasil menyelematkan dua anak buah kapal KM Sila berbendera Filipina yang terapung selama kurang lebih sembilan hari di sekitar perairan pulau Wayag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
Dua awak kapal yang hanyut itu bernama Carli Imiyenis (40) dan Fernand Intia (43), sementara awak kapal yang lainnya belum ditemukan.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Patrige mengatakan, berdasarkan keterangan sementara dari dua awak kapal itu bahwa mereka tidak tahu persis di wilayah perairan mana kapal penangkap ikan jenis fambut yang dinahkodai Pedro bersama 11 ABK itu tenggelam.
"Yang mereka tahu saat itu tanggal 21 Januari 2015 sekitar pukul 20.00 WIT tiba-tiba kapal dihantam ombak besar kemudian kapal tenggelam dan seluruh awak kapal hilang terpencar," kata Patrige Sabtu (31/1/2015) di Jayapura, Papua.
Lanjutnya, kronologi penemuan dua ABK Filipina yang selamat itu berawal saat Jumat (30/1/2015), anggota polisi perairan setempat akan mengamankan barang bukti kapal bom ikan di wilayah patroli Pos Wayag, Distrik Waigio Barat Daya, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
Saat polisi menyelamatkan keduanya, kemudian mereka diikutkan ke dalam spead boat Dugong milik Pos Wayag menuju Polres Raja Ampat di Waisai untuk dimintai keterangan.
Menurut Patrige, korban ABK yang lainnya masih dilakukan pencarian. (Lydia Salmah (Lydia Salamah)
Sementara informasi yang diperoleh bahwa Polda Papua Barat sudah membentuk Tim untuk koordinasi dengan Imigrasi dan Kedutaan Filipina.
"Sementara dua korban (ABK) akan diamankan dulu di Polres Raja Ampat untuk diproses. Nanti selanjutnya Tim yang dibentuk Polda Papua Barat akan berkoordinasi dengan kedutaan, terkait langkah-langkah apa yang dilakukan, apakah dideportasi atau ditahan. Tapi kalau terbukti bersalah akan kami tindak sesuai hukum yang berlaku,"ujar Kapolda Papua Brigjen Polisi Waterpauw. (Lydia Salmah)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen