Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) mendesak Sajo Corporation, pemilik kapal ikan berbendera Korea `FV Oryong 501' yang tenggelam di selat Bering, Rusia Timur, memenuhi semua hak pekerjanya termasuk mereka yang berasal dari Indonesia. Dalam siaran persnya, yang diterima Sabtu (6/11/2014) KPI menyatakan akan terus memantau perkembangan evakuasi terhadap puluhan pelaut asal Indonesia yang belum ditemukan.
KPI juga terus berkoodinasi dengan Federation of Korean Seafarers Union (FKUS), agar hak-hak pelaut Indonesia segera dipenuhi oleh perusahaan Korea yang mempekerjakannya. Presiden KPI Hanafi Rustandi mengatakan, kapal ikan Korea yang tenggelam di perairan Rusia itu diawaki 60 orang, 35 dari Indonesia, 13 dari Filipina, 11 dari Korea dan seorang inspektur dari Rusia.
Hingga Kamis (4/12/2014), baru ditemukan 19 orang dalam kondisi tewas akibat suhu air laut di bawah nol derajat Celsius. Beberapa di antara korban tidak dikenali karena jenazahnya rusak. Dari 19 jenazah yang ditemukan itu, 10 di antaranya berasal dari Indonesia, 5 dari Korea, 3 dari Filipina dan seorang dari Rusia.
Kesepuluh dari Indonesia adalah Naryanto bin Wastara, Warno, Nur Kolis, Dede Roni Rusriana, Mujahidin, Idris, Talapessy, Barjo, Mokodompit dan Syarifuddin. "Kita terus memantau perkembangan selanjutnya," kata Hanafi.
Kapal ikan FV Oryong 501 tenggelam Senin (1/12/2014) sekitar jam 05.30 GMT tenggelam di perairan Chukotka, Rusia Timur, karena diterjang badai dan gelombang tinggi. Selain menangkap ikan, kapal juga memproses ikan hasil tangkapan. Ke-35 ABK asal itu Indonesia direkrut dan ditempatkan oleh empat agen (manning agency) di Indonesia, yakni PT Koindo Maritime Power (16 pelaut), PT Kimco Citra Mandiri (4), PT Oriza Sativa Agency (7 ) dan PT Mitra Samudera Cakti (8). Semua agen itu beralamat di Jakarta.
Dari ke-4 manning agent tersebut, kata Hanafi, hanya PT Koindo Maritime Power yang punya CBA (Collective Bargaining Agreement) dengan KPI yang berlaku mulai 29 Agustus 2013 hingga 29 Agustus 2015. Namun, dari 16 pelaut yang dikirim, hanya enam orang yang dilaporkan dalam daftar awak (crew list) dan menjadi anggota KPI, sedang 10 orang lainnya tidak dilaporkan dalam "crew list" yang ditandatangani KPI dan disahkan oleh Ditjen Perhubungan Laut.
Sedangkan 19 awak yang direkrut oleh tiga agen lainnya, diberangkatkan tanpa sepengetahuan KPI. Begitu pula soal perlindungan dan kesejahteraan pelautnya.
"Yang sangat memprihatinkan, kita mendapat laporan delapan awak yang direkrut PT Mitra Samudera Cakti, tidak diasuransikan," ungkap Hanafi. Awak yang direkrut PT Koindo diasuransikan ke PT Sinar Mas dan Aksa. Kesemuanya akan mendapat santunan Rp 150 juta per orang. (Antara)
Berita Terkait
-
Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, YLKI Minta Audit Independen dan Tanggung Jawab Operator!
-
Kabar Duka! Pelatih Valencia dan Tiga Anaknya Tewas di Labuan Bajo
-
Kapal Surya Bahari Tenggelam di Perairan Kepulauan Seribu, 7 Korban Ditemukan Hidup, 1 Masih Hilang
-
16 Ditemukan, 2 Meninggal: Kisah Tragis Kapal Karam di Lampung, Pencarian Terus Berlanjut
-
Misteri KMP Tunu Pratama Jaya, Kapal Laik Laut Tenggelam, Nakhoda Lenyap?
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Malam Tahun Baru di Bundaran HI Dijaga Ketat, 10 K-9 Diterjunkan Amankan Keramaian
-
Kapolri: Warga Patuh Tanpa Kembang Api, Doa Bersama Dominasi Malam Tahun Baru
-
8 Anak Terpisah dengan Keluarga di Malioboro, Wali Kota Jogja: Bisa Ditemukan Kurang dari 15 Menit
-
Menko Polkam Pastikan Malam Tahun Baru Aman: Tak Ada Kejadian Menonjol dari Papua hingga Lampung
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Diguyur Hujan, Massa Tetap Padati Bundaran HI di Malam Tahun Baru 2026
-
Belasan Nyawa Melayang di Galangan Kapal PT ASL Shipyard: Kelalaian atau Musibah?
-
Kawasan Malioboro Steril Kendaraan Jelang Tahun Baru 2026, Wisatawan Tumpah Ruah
-
Bantuan Rp15 Ribu per Hari Disiapkan Kemensos untuk Warga Terdampak Bencana
-
Tahun Baru 2026 Tanpa Kembang Api, Polisi Siap Matikan dan Tegur Warga!