Suara.com - Sebuah pengadilan di Mesir menyatakan bahwa Brigade Qassam, sayap bersenjata kelompok Hamas Palestina, adalah organisasi terlarang, sekaligus melabelinya sebagai organisasi teroris, pada hari Sabtu (31/1/2015). Hal ini dipandang sebagai salah satu upaya Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dalam memberantas organisasi Islam di negeri tersebut.
"Pengadilan memutuskan untuk melarang Brigade Qassam (Hamas) dan memasukkannya dalam daftar organisasi teroris," kata Hakim Muhammad al-Sayid dari pengadilan khusus Kairo yang menangani perkara-perkara mendesak.
Putusan tersebut dibuat berdasarkan tuduhan bahwa Brigade Qassam merancang serangan teror untuk mendukung Ikhwanul Muslimin. Brigade Qassam juga dituduh melakukan penembakan dan pengeboman yang menewaskan 33 petugas keamanan di Semenanjung Sinai pada bulan Oktober 2014.
Dalam sebuah tayangan yang disiarkan sebuah televisi nasional, Sisi mengatakan bahwa Mesir menghadapi tantangan berat melawan militansi.
"Ini akan sulit dan memakan waktu lama," ujar Sisi dalam tayangan tersebut usai menggelar rapat dengan pejabat tinggi militer.
Hamas merupakan pecahan dari Ikhwanul Muslimin, organisasi yang sudah terlebih dahulu dinyatakan pemerintah sebagai kelompok teroris sejak militer mengambil alih kekuasaan negara dari Muhammad Mursi tahun 2013, presiden pertama Mesir yang terpilih melalui pemilihan umum.
Tentu saja, penetapan itu menuai kecaman dari Hamas. Juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri mengatakan, keputusan Mesir tersebut sarat muatan politis dan menguntungkan negara Zionis, Israel.
"Kami menolak putusan pengadilan Mesir atas Brigade Qassam. Ini keputusan politis dan berbahaya yang hanya menguntungkan pendudukan Zionis," seru Sami. (Reuters)
Berita Terkait
-
Solidaritas untuk Palestina, Massa Gelar Aksi di Depan Kedubes AS
-
14 Negara Setuju, AS Sendirian Veto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di DK PBB
-
Wanda Hamidah Ungkap Alasan Nekat ke Gaza: Tak Bisa Diam Lihat Warga Palestina Dibantai
-
Jerry Greenfield Pendiri Es Krim Ben and Jerrys Mundur, Merasa Dibungkam Unilever Soal Gaza
-
Gaza Diblokade, Warga Israel Geruduk Rumah Netanyahu: Akhiri Perang!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!