Suara.com - Indonesia terancam gagal menjadi tuan rumah Asian Games (AG) 2018 menyusul datangnya surat dari Induk Organisasi Olahraga Dunia dan Asia (IOC-OCA) yang mempermasalahkan penggunaan lima ring pada logo Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Pihak IOC bahkan mengirimkan surat langsung ke Presiden Joko Widodo per 27 Januari, sedangkan dari pihak OCA mengirimkan surat ke KOI dan langsung diteruskan kepada Menpora Imam Nahrawi per 1 Februari.
"Dalam suratnya (IOC maupun OCA) meminta KONI segera menanggalkan logo lima ring serta atribut lainnya seperti theme song IOC hingga nama olimpic. Jika tidak suspend bisa saja langsung diturunkan," kata Ketua KOI Rita Subowo di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat, (6/2/2015).
Jika sanksi tegas diturunkan oleh IOC maupun OCA, maka Indonesia jelas sangat dirugikan. Apalagi Indonesia saat ini bersiap diri untuk menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Selain itu, atlet Indonesia juga terancam tidak bisa turun pada kejuaraan internasional.
Selain sanksi tegas dari IOC dan OCA, yang dikhawatirkan oleh KOI adalah sanksi dari induk organisasi olahraga itu juga diikuti oleh induk organisasi cabang olahraga. Kondisi ini jelas akan tambah merugikan.
"FIFA bisa aja ikut-ikutan mensuspend PSSI atau induk organisasi cabang olahraga lainnya. Jangan lupa kita juga terancam tidak bisa turun di SEA Games 2015 nanti," kata mantan Ketua KONI Pusat itu.
Rita menjelaskan, pihak IOC dan OCA sebenarnya telah menyurati KONI dan Kemenpora sejak 2013. Hanya saja, surat yang dikirim kurang direspon sehingga induk organisasi olahraga dunia dan Asia kembali memberikan surat peringatan.
"Dalam pasal tujuh, OCA meminta Menpora untuk membantu dalam menyelesaikan permasalahan lima ring ini dan meminta KONI untuk mencabut," katanya menegaskan.
Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi mengaku pihaknya baru mengetahui permasalahan terkait dengan penggunaan loga lima ring pada logo KONI. Dengan adanya pemaparan dari KOI pihaknya menilai harus ada pelurusan sejarah. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!