Suara.com - Kementerian Perhubungan membentuk tim audit untuk menyelidiki kasus delay pesawat Lion Air selama tiga hari berturut-turut pada pekan lalu.
"Kementerian Perhubungan akan melakukan pemeriksaan secara komprehensif kepada Lion. Kami sudah membentuk tim yang dipimpin Direktur Angkutan Udara dibantu Direktur Kelayakan DKUPPU yaitu Direktur Kelayakan Udara Pengoperasian Pesawat Udara dan Direktur Keamanan Penerbangan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo di gedung Karsa lantai 5, kantor Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat 8, Jakarta Pusat, Senin (23/2/2015).
Selanjutnya, kata Suprasetyo, agar kasus tersebut tak terulang lagi, Kementerian Perhubungan akan memperketat aturan, terutama dalam menangani keterlambatan atau pembatalan penerbangan.
Seperti diketahui, gara-gara delay, ribuan penumpang Lion Air marah di Bandara Soekarno-Hatta. Mereka merasa diterlantarkan dan tidak diberi informasi yang memadai saat terjadi delay berjam-jam, bahkan sampai harus menginap di bandara. Proses refund tiket dan ganti rugi pun tidak lancar.
Suprasetyo mengatakan kementerian juga akan memperketat sanksi kepada maskapai yang tidak menaati aturan.
"Kami akan membahas revisi-revisi peraturan menteri yang sudah ada tadi," kata dia.
Jika maskapai yang dimiliki oleh anggota Wantimpres Rusdi Kirana itu melakukan pelanggaran lagi, kata Suprasetyo, kementerian akan lebih tegas memberikan sanksi.
"Kami juga akan tambahkan sanksi nanti sesuai dengan pembahasan dengan biro hukum sanksi apa yang akan ditambahkan, untuk dimasukkan dalam peraturan menteri," kata Suprasetyo.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting