Suara.com - Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengakui bahwa bebatuan di situs bersejarah turut menjadi sasaran perburuan batu akik yang saat ini sedang marak.
"Berdasarkan pengecekan kami, tidak ada situs yang rusak akibat batuannya diambil. Para pencari batu hanya mengambil serpihan batu di sekitar situs," kata Kepala Dinbudparpora Purbalingga Subeno di Purbalingga, Selasa (24/2/2015).
Kendati demikian, dia mengatakan mengambil bebatuan di sekitar situs bersejarah sebenarnya tidak boleh dilakukan.
Menurut dia, para pencari batu akik pun mengembalikan bebatuan yang mereka ambil dari sekitar situs bersejarah setelah mengetahui jika batu rijang secara ekonomi tidak ada harganya.
"Batu rijang secara ekonomi memang tidak ada harganya tetapi dari sisi sejarah nilainya sangat besar," katanya.
Ia mengakui bahwa melejitnya batu akik memberikan dampak positif terhadap perekonomian tetapi hal itu tidak bisa dilepaskan dari dampak negatifnya karena telah menyasar ke bebatuan di sekitar situs bersejarah, antara lain Situs Ponjen di Desa Ponjen, Kecamatan Karanganyar, dan Situs Limbasari di Desa Limbasari, Kecamatan Bobotsari.
Dalam hal ini, kata dia, pemburu batu akik mengira batu rijang berwarna hijau di sekitar situs-situs bersejarah itu termasuk batu Klawing jenis nogosui atau yang dikenal dengan sebutan batu darah Kristus (Le Sang du Christ).
"Namun setelah mengetahui jika batu rijang tidak ada harganya, mereka mengembalikan batu-batu itu," tegasnya.
Kepala Urusan Pemerintahan Desa Ponjen Tarso mengatakan bahwa para pencari batu akik sempat mengira serpihan batu rijang merupakan jenis nogosui yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Menurut dia, para pencari batu akik itu bukan warga Desa Ponjen sehingga tidak mengetahui jika Situs Ponjeng dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Cagar Budaya.
Oleh karena itu, dia mengharapkan Pemerintah Kabupaten Purbalingga segera memasang papan larangan mengambil batu di sekitar Situs Ponjen. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!
-
HUT ke-80 TNI di Monas, Ketua DPD RI : TNI Makin Profesional dan Dekat dengan Rakyat