Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi nonaktif Bambang Widjojanto memenuhi panggilan Bareskrim, di Jakarta, Selasa (24/2). [suara.com/Oke Atmaja]
Meski tidak ada jadwal pemeriksaan, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (nonaktif) Bambang Widjojanto akan mendatangi Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Rabu (4/3/2015) siang.
"Mas BW akan datang ke Bareskrim jam 13.00 WIB," kata salah satu Kuasa Hukum Bambang, Muji Kartika Rahayu, ketika dihubungi melalui telepon.
Muji menjelaskan rencana kedatangan Bambang ke Bareskrim atas inisiatif sendiri.
Bambang akan datang untuk mempertanyakan respon Polri atas surat klarifikasi mengenai pasal baru yang disangkakan serta permintaan Berita Acara Pemeriksaan. Dalam surat klarifikasi yang dilayangkan Bambang pekan lalu kepada Wakapolri Komjen Badrodin Haiti dan Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Brigjen Kamil Razal menyatakan akan menunggu hingga Selasa (3/3/2015) dan akan datang kembali setelah tanggal tersebut.
"Surat panggilan tidak ada, dalam surat sebelumnya mas Bambang menyatakan akan datang setelah hari Selasa. Jadi dia berinisiatif untuk datang hari ini," katanya.
Muji belum mengetahui apakah setelah Bambang datang, nanti akan langsung diperiksa penyidik atau tidak, meski sebelumnya tidak ada agenda pemeriksaan.
"Pokoknya ke Bareskrim saja hari ini, kalau nanti ada perubahan, ya tergantung," katanya.
Dia mengaku hingga saat ini Bareskrim Polri dalam hal ini Dit Tipideksus dan Badrodin belum membalas surat klarifikasi yang dilayangkan. Selain itu, Bambang juga meminta gelar perkara khusus kasusnya.
"Suratnya belum dibalas. Salah satu tujuan (kedatangan BW ke Bareskrim) meminta kepada Plt Kapolri membalas surat itu," kata dia.
"Mas BW akan datang ke Bareskrim jam 13.00 WIB," kata salah satu Kuasa Hukum Bambang, Muji Kartika Rahayu, ketika dihubungi melalui telepon.
Muji menjelaskan rencana kedatangan Bambang ke Bareskrim atas inisiatif sendiri.
Bambang akan datang untuk mempertanyakan respon Polri atas surat klarifikasi mengenai pasal baru yang disangkakan serta permintaan Berita Acara Pemeriksaan. Dalam surat klarifikasi yang dilayangkan Bambang pekan lalu kepada Wakapolri Komjen Badrodin Haiti dan Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Brigjen Kamil Razal menyatakan akan menunggu hingga Selasa (3/3/2015) dan akan datang kembali setelah tanggal tersebut.
"Surat panggilan tidak ada, dalam surat sebelumnya mas Bambang menyatakan akan datang setelah hari Selasa. Jadi dia berinisiatif untuk datang hari ini," katanya.
Muji belum mengetahui apakah setelah Bambang datang, nanti akan langsung diperiksa penyidik atau tidak, meski sebelumnya tidak ada agenda pemeriksaan.
"Pokoknya ke Bareskrim saja hari ini, kalau nanti ada perubahan, ya tergantung," katanya.
Dia mengaku hingga saat ini Bareskrim Polri dalam hal ini Dit Tipideksus dan Badrodin belum membalas surat klarifikasi yang dilayangkan. Selain itu, Bambang juga meminta gelar perkara khusus kasusnya.
"Suratnya belum dibalas. Salah satu tujuan (kedatangan BW ke Bareskrim) meminta kepada Plt Kapolri membalas surat itu," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045