Suara.com - Dua warga negara Australia yang dikenal dengan sebutan Bali Nine yaitu Andrew Chan dan Myuran Sukumaran diperkirakan akan menjalani eksekusi hukuman mati di penjara Nusakambangan, Jawa Tengah pada akhir pekan ini.
Keduanya sudah dipindahkan dari penjara di Kerobokan, Bali pagi tadi ke Nusakambangan yang merupakan pulau dengan penjagaan ketat seperti penjara AlCatraz di San Fransisko, Amerika Serikat. Proses pemindahan duo Bali Nine melibatkan puluhan personel polisi dan juga TNI.
Chan dan Sukumaran akan diberitahu 72 jam sebelum eksekusi dilaksanakan. Selam duo Bali Nine, ada 8 narapidana lain yang juga akan menghadapi regu tembak. Jaksa Agung H.M. Prasetyo diperkiraka akan menggelar konferensi pers pada hari Jumat nanti untuk memberi tahu waktu pelaksanaan hukuman mati.
Kemungkinan besar, eksekusi dilakukan pada hari Minggu tengah malam. Selama ini, proses eksekusi selalu dilakukan pada tengah malam. Ketika ditanya kapan eksekusi akan dilakukan, Jaksa Agung Prasetyo hanya mengatakan,” Kita lihat saja nanti.”
Menurut Prasetyo, dia masih menunggu laporan dari lokasi eksekusi, regu penembak dan juga pembimbing religi yang akan mendampingi terpidana mati tersebut. Dalam beberapa kesempatan, Prasetyo mengungkapkan, eksekusi akan dilakukan secepatnya.
Kata dia, penundaan eksekusi dikhawatirkan akan memberikan dampak kepada narapidana lainnya di Nusakambangan. Sementara itu, Australia memperingatkan Indonesia bahwa pelaksanaan eksekusi tersebut akan memberikan dampak terhadap hubungan antara kedua negara.
“Saya yakin Indonesia tahu konsekuensi yang akan dihadapi,” kata Julie Bishop, Menteri Luar Negeri Australia. (SMH)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
Terkini
-
Kejagung Sita Sederet Tanah Zarof Ricar di Riau Senilai Rp35 Miliar, Aset Atas Nama Anak-anaknya!
-
Benteng Terakhir PDIP Runtuh! Prabowo Copot Hendrar Prihadi, Sinyal 'Sapu Bersih' Kabinet?
-
Jadi Menpora, Erick Thohir Wajib Mundur dari PSSI? Pakar: Sah, Asal Penuhi 1 Syarat Ini
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?
-
Usut Korupsi RSUD Kolaka Timur, KPK Periksa Kasi Pidsus Kejari Kolaka
-
Bantah Kesejahteraan Jadi Pemicu, TNI AD Duga Prajurit Kopassus Terlibat Penculikan Karena Ini
-
Rismon Bongkar Lagi Keganjilan Ijazah Jokowi, Foto Satu-satunya Berkacamata di Indonesia
-
Misteri Keracunan MBG di Garut: Ayam Woku atau Lalapan Mentah Biang Kerok? 194 Pelajar Terkapar
-
Hendrar Prihadi Dicopot dari LKPP, PDIP Terima Tak Ada Lagi Kader Partai di Pemerintahan Prabowo