Suara.com - Panglima TNI Jenderal Moeldoko membantah, sengaja mengerahkan dua pesawat tempur Sukhoi dan helikopter untuk menjaga udara di sekitar Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, menjelang pelaksanaan eksekusi dua terpidana mati warga Australia.
Moeldoko menegaskan kalau pengerahan pesawat Sukhoi yang kebetulan melintas di udara Nusakambangan hanya sebagai latihan rutin biasa.
"Emang latihan gak boleh. Santai bos, itu hanya latihan saja, bukan pengamanan," ujar Moeldoko usai rapat tertutup dengan sejumlah pejabat negara di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Kamis (5/3/2015).
Sedangkan mengenai keamanan eksekusi terpidana mati, Moeldoko menegaskan bahwa TNI tidak memberikan pengamanan khusus dan hanya membantu Polri.
"Biasa saja (pengamanannya)," tukas Moeldoko.
Diberitakan sebelumnya, TNI dan Polri telah mengerahkan puluhan personel Brimob dan dua pesawat Sukhoi milik Angkatan Udara untuk mengawal perpindahan dua terpidana mati 'Bali Nine' yakni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dari Lapas Kerobokan, Denpasar, Bali ke Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Hingga saat ini, Kejaksaan Agung belum merilis secara resmi 10 terpidana mati yang akan dieksekusi dalam waktu dekat. Namun, Jaksa Agung HM Prasetyo sebelumnya mengungkapkan ada 11 nama terpidana yang bakal segera menghadapi regu tembak.
Mereka di antaranya adalah dua warga Australia Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, warga Perancis Serge Areski Atlaoui, warga Ghana Martin Anderson, warga Filipina Mary Jane Fiesta Veloso, warga Nigeria Raheem Agbaje Salami, warga Brasil Rodrigo Gularte, dan warga negara Indonesia Zainal Abidin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Wamenkum: Penyadapan Belum Bisa Dilakukan Meski Diatur dalam KUHAP Nasional
-
Hindari Overkapasitas Lapas, KUHP Nasional Tak Lagi Berorientasi pada Pidana Penjara
-
Kayu Hanyutan Banjir Disulap Jadi Rumah, UGM Tawarkan Huntara yang Lebih Manusiawi
-
Video Viral Badan Pesawat di Jalan Soetta, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Tiga Hari!
-
KemenHAM: Pelanggaran HAM oleh Perusahaan Paling Banyak Terjadi di Sektor Lahan
-
Pemerintah Terbitkan PP, Wahyuni Sabran: Perpol 10/2025 Kini Punya Benteng Hukum
-
Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan
-
Perpres Baru Bisnis dan HAM Masih Menunggu Teken Menko Airlangga
-
Rawan Roboh Selama Cuaca Ekstrem, Satpol PP DKI Jakarta Tertibkan 16 Reklame Berbahaya