Berbasis di RAF Scampton, Red Arrows adalah salah satu tim aerobatik yang disegani di ajang internasional. Dengan moto Eclat alias kesempurnaan, Red Arrows terkenal dengan formasi sembilan berliannya yang kompak dan apik.
Red Arrows juga terkenal piawai membuat efek asap warna-warni dari gas buang pesawat mereka sehingga membentuk lukisan indah di matra langit.
Di awal terbentuknya pada tahun 1964, Red Arrows diperkuat dengan pesawat Folland Gnat. Kemudian, mulai tahun 1980 hingga saat ini, pesawatnya diganti dengan jet tempur Hawk T1A.
Tombak Tiga Warna, demikian terjemahan dari Freece Tricolori. Tiga warna tersebut, hijau, putih, dan merah mewakili tiga warna bendera Italia.
Tim ini dibentuk secara resmi menjadi tim aerobatik Angkatan Udara Italia pada tahun 1961. Sebenarnya, tim ini sudah terbentuk sejak tahun 1920-an, namun baru dikelola bergantian oleh komando militer yang berbeda-beda.
Saat ini, Freece Tricolori diperkuat dengan pesawat Aermacchi MB-339, sejenis pesawat dua kursi yang bisa dipacu dengan kecepatan hingga 898 kilometer per jam.
Tim aerobatik yang memiliki nama resmi Air Demonstration Group ke-53 ini berasal dari Korea Selatan. Meski masih terbilang muda, yakni dibentuk pada 12 Desember 1994, tim ini sudah cukup punya nama.
Awalnya, Black Eagles diperkuat enam pesawat Cessna A-37B Dragonfly. Black Eagles dibubarkan pasca Seoul Air Show tahun 2007. Tim ini kembali dibentuk pada tahun 2010 dengan pesawat baru, yakni pesawat buatan dalam negeri T-50 Golden Eagle.
Tag
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan