Suara.com - Kecelakaan pesawat kembali terjadi. Pesawat Germanwings yang lepas landas dari Barcelona menuju Dusseldorf jatuh di pegunungan Alpen, Prancis. Pesawat yang membawa 144 penumpang dan 6 kru pesawat itu hilang dari radar saat menukik tajam dari ketinggian 38 ribu kaki.
Ini merupakan kecelakaan pesawat terbesar yagn terjadi pada 2015 dan juga yang terbesar di Prancis dalam empat dekade terakhir. Kecelakaan pesawat terbesar terakhir adalah AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, Kalimantan, Desember lalu.
Ada lima kesamaan antara musibah yang dialami AirAsia QZ8501 dengan Germanwings 9525:
1. Sama-sama menggunakan Airbus A320
Airbus A320 adalah pesawat dengan teknologi canggih yang bisa terbang dengan sendirinya.
2. Sama-sama maskapai dengan tarif murah
AirAsia Indonesia merupakan anak perusahaan dari maskapai AirAsia X milik pengusaha Malaysia Tony Fernandez. Sedangkan Germanwings merupakan anak perusahaan dari maskapai penerbangan terbesar di Jerman, Lufthansa
3. Tidak mengirimkan distress signal
Ketika mengalami masalah, AirAsia QZ8501 tidak mengirimkan distress signal yang bisa membuat menara pengawas tahu apabila ada pesawat yang mengalami masalah. Hal yang sama juga terjadi kepada Germanwings 9525. Sama sekali tidak ada distress signal yang diterima menara pengawas.
4. Menukik tajam dari ketinggian 38 ribu kaki
Pilot AirAsia QZ8501 sempat meminta untuk naik ke ketinggian 38 ribu kaki. Karena permintaan itu ditolak, pesawat hanya naik ke ketinggian 34 ribu kaki. Pada ketinggian 32 ribu kaki, QZ8501 mengalami miring ke kiri sebelum naik ke ketingian 37.400 kaki dalam waktu 30 detik. Diperlukan waktu 30 detik lagi untuk kembali ke ketinggian 32 ribu kaki dan pesawat mulai jatuh secara perlahan. Hanya dalam waktu tiga menit, pesawat jatuh ke laut. Sedangkan pesawat Germanwings 9525 menukik tajam dari ketinggian 38 ribu kaki ke 6 ribu kaki hanya dalam waktu 8 menit.
5. Tidak ada korban selamat
162 penumpang AirAsia QZ8501 dinyatakan tewas saat pesawat itu jatuh di Selat Karimata, Kalimantan. 150 penumpang pesawat Germanwins kemungkinan besar tewas apabila melihat kondisi pesawat yang hancur total di pegunungan Alpen, Prancis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
Terkini
-
Kepala BGN: Minyak Jelantah Bekas MBG Diekspor Jadi Avtur Singapore Airlines, Harganya Dobel
-
Tegas Tolak Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo Cs Lebih Pilih Dipenjara?
-
PKS Minta Raperda Perubahan Wilayah Jakarta Ditunda: KTP hingga Sertifikat Diubah Semua, Bikin Kacau
-
Dukung Langkah Prabowo Setop Tradisi Kerahkan Siswa saat Penyambutan, KPAI Ungkap Potensi Bahayanya
-
KPK Sita Rumah hingga Mobil dan Motor yang Diduga Hasil dari Korupsi Kuota Haji
-
Usai KUHAP Rampung Dibahas, Kapan DPR Mulai Bahas RUU Perampasan Aset? Ini Kata Ketua Komisi III
-
Mencuat di Komisi Reformasi Polri: Mungkinkah Roy Suryo Cs dan Jokowi Dimediasi?
-
MK Batalkan Aturan HGU 190 Tahun di IKN, Airlangga: Investasi Tetap Kami Tarik!
-
'Dilepeh' Gerindra, PSI Beri Kode Tolak Budi Arie Gabung: Tidak Ada Tempat Bagi Pengkhianat Jokowi
-
Bentuk Posbankum Terbanyak, Pemprov Jateng Raih Rekor MURI