Suara.com - Arab Saudi, hari Kamis (26/3/2015), memimpin negara-negara sekutunya menggempur pemberontak Syiah Houthi yang berupaya menggulingkan kekuasaan Presiden Yaman, Abd Rabbu Mansour Hadi.
Berdasarkan laporan televisi Arab Saudi, Al Arabiya, angkatan bersenjata kerajaan Arab Saudi telah mengerahkan 100 pesawat tempur dalam penyerbuan yang dinamakan operasi "Storm of Resolve" tersebut. Sementara itu, ada pula 85 pesawat lain yang dikirimkan oleh negara-negara sekutu Arab Saudi seperti Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Kuwait, Yordania, Maroko, dan Sudan.
Yordania dan Sudan mengatakan, pasukan mereka sudah dilibatkan dalam operasi yang dipimpin Arab Saudi. Mesir juga ambil bagian, mengerahkan armada angkatan laut dan angkatan udaranya. Saat ini, sudah ada empat kapal perang yang berlayar untuk mengamankan kawasan Teluk Aden, perbatasan laut Yaman.
Selain negara-negara tersebut, Pakistan juga dikabarkan sudah mempertimbangkan untuk terlibat dalam operasi tersebut.
Sampai berita ini diturunkan, Yaman masih membara. Menurut saksi mata, sejak pagi, pesawat-pesawat tempur dari Arab Saudi dan sekutunya sudah melancarkan serangan ke bandara utama di dekat pangkalan udara militer Dulaimi di Ibu Kota Yaman, Sanaa. Sanaa adalah salah satu basis tempur pasukan Syiah Houthi. Serangan ke Sanaa dipandang sebagai upaya untuk melumpuhkan kemampuan perang kelompok pemberontak tersebut.
Saksi mata juga menyebut, sekitar empat atau lima rumah di sekitar bandara Sanaa rusak akibat serangan udara. Relawan kemanusiaan mengatakan, serangan tersebut menewaskan 13 orang, termasuk seorang dokter yang ditemukan di bawah puing bangunan klinik.
Al Masirah, televisi yang dikelola Houthi, mengatakan bahwa serangan udara Arab Saudi dan sekutunya menghantam sebuah permukiman penduduk di Sanaa dan menimbulkan puluhan korban tewas. Televisi tersebut menayangkan rekaman yang memperlihatkan jenazah seorang gadis dan beberapa orang lain dalam keadaan terluka.
Tak hanya di Sanaa. Serangan juga dilancarkan ke perbatasan Yaman dengan Arab Saudi.
"Kami akan melakukan segala hal yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan pemerintahan Yaman," kata Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat, Adel al-Jubeir, dalam sebuah konferensi pers di Washington.
Krisis di Yaman kian memanas. Iran, yang dituding membekingi pemberontak Houthi, menyangkal jika disebut akan mengerahkan kekuatan militernya ke Yaman.
"Aksi militer ke Yaman... hanya akan memperkeruh situasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Marzieh Afkham seperti dikutip kantor berita Fars.
"Iran akan menggunakan segala jalan politik untuk meredakan ketegangan di Yaman. Intervensi militer bukanlah pilihan buat Teheran," kata seorang pejabat senior Iran.
Lansiran Reuters, Presiden Yaman, Abd Rabbu Mansour Hadi, masih bersembunyi di Aden di bawah pengawasan pasukan yang setia padanya. Seorang ajudan Hadi mengatakan, presiden masih dalam keadaan baik.
Berita Terkait
-
Yaman Bersorak: Pendukung Houthi Rayakan Gencatan Senjata Hamas-Israel sebagai Kemenangan Palestina
-
Langit Madinah Mencekam, Diduga Rudal Houthi Dicegat Pertahanan Arab Saudi
-
PM Israel Sebut Invasi Gaza 'Misi Suci': Warga Yaman Murka, Siap Lawan!
-
Jika Iran Diserang, Houthi Yaman Bakal Gempur Kapal AS di Laut Merah
-
Pemerintah Evakuasi 10 WNI dari Yaman Kembali ke Tanah Air
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
Terkini
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara
-
Mendagri Minta PKK Papua Pegunungan Pastikan Program Tepat Sasaran
-
Geger Tragedi Alvaro, Aturan Lapor Anak Hilang 1x24 Jam Masih Relevan?
-
Anggota Komisi IV Bela Raja Juli, Sebut Menhut Cuma Kebagian 'Cuci Piring' Soal Kerusakan Hutan
-
Mendagri: Digitalisasi Bantuan Sosial Dibutuhkan untuk Ketepatan Sasaran Penyaluran
-
Menhut Raja Juli Soal Sentilan 'Tobat Nasuha' Banjir Sumatra: Gus Imin Sudah Minta Maaf Via WA
-
UMP Jakarta 2026 Bisa Tembus Rp 6 Juta? Begini Respons Pramono Anung
-
Bahlil Minta Cak Imin Taubat Nasuha Juga, Tegaskan Evaluasi Menteri Hanya Hak Presiden
-
Ancaman Belum Selesai, Indonesia Disebut Belum Usai dengan Siklus Bencana