Suara.com - Percakapan di ruangan kokpit pesawat Germanwings 9525 yang berhasil terekam cockpit voice recorder (CVR) mengungkap sesuatu yang mengerikan. Dalam rekaman itu terdengar jelas teriakan pilot Germanwings dan penumpang sebelum pesawat rute Bercelona-Duesseldorf itu terhempas dan hancur berkeping-keping di Pegunungan Alpen.
Berdasarkan transkrip pembicaraan kokpit yang dirilis Minggu (29/3/2015), kapten pesawat, Patrick Sondheimer berteriak, "Buka pintu sialan ini!" saat kopilot Andreas Lubitz dengan sengaja menabrakkan pesawatnya ke Pegunungan Alpen.
Lubitz diyakini sengaja mengunci pintu kokpit dan tak mengizinkan sang pilot masuk setelah pergi ke toilet, atas bujukan Lubitz pula.
Transkrip yang diungkap oleh surat kabar Jerman, Bild, diawali dengan permintaan maaf kapten Sonheimer atas keterlambatan jadwal terbang selama 26 menit di Barcelona. Sang kapten berjanji tidak akan terlambat sampai di Duesseldorf.
Dua puluh menit berikutnya, Sondheimer bertukar tempat dengan kopilot Andreas Lubitz. Lubitz mengatakan kepada Sondheimer bahwa ia boleh pergi ke toilet kapan saja ia inginkan dan dirinya yang akan memegang kendali pesawat.
Pada pukul 10.27, pesawat mencapai ketinggian 38.000 kaki atau 11,5 kilometer. Sang kapten pilot meminta kopilot untuk mempersiapkan pendaratan di Duesseldorf.
Para jaksa Prancis yang menyelidiki rekaman tersebut mengatakan, jawaban Lubitz atas permintaan sang kapten amatlah "singkat". Lubitz menggunakan kata-kata seperti "mudah-mudahan" atau "lihat saja nanti".
Setelah melakukan persiapan untuk pendaratan, Lubitz mengatakan kepada Sondheimer lagi, "Kau bisa pergi sekarang (ke toilet)".
Dua menit kemudian, Sondheimer mengatakan kepada Lubitz, "Kau bisa mengambil alih (kendali)".
Kemudian terdengar suara kursi yang ditarik ke belakang dan suara pintu terbuka.
Pada 10.29, radar penerbangan memantau pesawat mengurangi ketinggian.
Pada 10.30, pesawat turun 316 kaki (96 meter), dan semenit kemudian pesawat turun 1.800 kaki (548 meter).
Pada 10.32, pengendali lalu lintas udara mencoba menghubungi pesawat, namun tidak mendapat jawaban.
Di dalam pesawat, sinyal alarm otomatis "Sink Rate" berbunyi.
Tak beberapa lama kemudian, terdengar suara dentuman keras, seperti ada seseorang yang mencoba masuk kokpit.
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh