Konflik berkepanjangan yang melanda Partai Golkar berimbas pada persiapan partai berlambang pohon beringin dalam menghadapi Pilkada serentak, Desember mendatang. Sejumlah kader Partai Golkar yang berstatus kepala daerah dan pengurus di 11 kabupaten di Sulawesi Selatan ramai-ramai mendaftar di partai lain agar bisa mencalonkan diri.
"Saya sudah mendaftar di PAN dan semoga bisa menjadi pertimbangan untuk diberikan rekomendasi," ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah II Partai Golkar Barru, Andi Anwar Aksa ketika dihubungi melalui telepon genggamnya, Minggu (5/4/2015).
Anwar Aksa yang juga Wakil Bupati Barru itu mengatakan, dirinya mendaftar di partai politik lainnya karena beberapa pertimbangan seperti konflik yang berkepanjangan di tingkat pusat. Bukan cuma itu, keputusannya mendaftar di parpol lainnya semata-mata ingin mengajak berkoalisi agar persentase kemenangan akan lebih terbuka dengan berkoalisi.
Dia menjelaskan, dirinya mendaftar di partai lain karena tidak ingin kehilangan momentum dalam pemilihan tahun ini, setelah konflik di internal Partai Golkar semakin meruncing bahkan tidak kunjung reda. Tapi dia tak hanya mendaftar di PAN, tapi juga PDIP, Partai Demokrat, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Langkah ini diambil, karena partai politik telah membuka penjaringan. Sementara Golkar belum jelas. Sembari menunggu partainya membuka pendaftaran, Andi Anwar mempersiapkan starategi lain.
"Saya harus persiapkan strategi sejak dini. Jangan sampai kami tidak dipakai setelah partai berpolemik. Makanya, saya mendaftar di berbagai partai," kata dia.
Andi Anwar Aksa berharap, konflik berkepanjangan yang terjadi itu segera berakhir. Sebab dampaknya bagi kader yang akan maju di pemilihan kepala daerah. Kader, ujarnya, bingung mendaftar ke pihak yang mana.
Hal serupa diungkap Bupati Pangkep Syamsuddin Hamid, yang mengaku mendaftar ke lima partai yakni PDIP, PAN, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Persatuan Pembangunan.
"Lima partai ini belum tentu semuanya akan mengusung saya. Makanya saya serahkan saja sepenuhnya kepada mereka," ujar Syamsuddin.
Sebelumnya, Ketua DPD I Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mempersilahkan kadernya untuk melakukan sosialisasi kendati konflik Golkar masih berlanjut. Syahrul memastikan Golkar tetap ikut dalam Pilkada.
"Tidak perlu khawatir, mau mengendarai partai Golkar ataukah berkoalisi dengan partai politik lain tidak masalah. Terpenting kader Golkar harus ikut. Tidak boleh tidak," jelasnya.
Diketahui ada 11 kabupaten se Sulsel yang menggelar pemilihan secara serentak tahun ini. Yaitu Kabupaten Gowa, Maros, Bulukumba, Selayar, Pangkep, Barru, Soppeng, Luwu Timur, Luwu Utara, Tana Toraja, dan Toraja Utara. Dari sebelas daerah tersebut, sembilan daerah dikuasai Partai Golkar, kendati berkoalisi dengan partai lain.
Kesembilan daerah dimaksud yakni Kabupaten Gowa, Selayar, Bulukumba, Pangkep, Barru, Tana Toraja, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Toraja Utara. Sisanya dimiliki partai politik dari PAN untuk kabupaten Maros dan Soppeng untuk Partai Gerindra berbagi dengan Demokrat. (Antara)
Berita Terkait
-
Agar Masyarakat Lebih Peduli, Doli Golkar Kini Usul Pilpres-Pileg Juga Dipisah
-
MK Diskualifikasi Paslon pada Pilbup Mahakam Ulu karena Buat Kontrak Politik dengan Ketua RT
-
Prabowo Lantik 961 Kepala Daerah Serentak, Tjhai Chui Mie: Sangat Membanggakan Bagi Kami Semua
-
Kemendagri Bakal Kumpulkan Kepala Daerah Terpilih Lagi Besok di Monas, Persiapan Rinci Gladi Bersih Pelantikan
-
Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024: Khofifah-Emil Puncaki Perolehan Suara Pilkada Serentak
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara