Suara.com - Dzokhar Tsarnaev, terdakwa kasus pengeboman di Maraton Boston, Massachussets, Amerika Serikat, yang menewaskan tiga orang dan melukai 264 lainnya, dinyatakan bersalah pada hari Rabu (8/4/2015) waktu setempat. Kini dewan juri akan memutuskan apakah Dzokhar pantas mendapat hukuman mati.
Dzokhar, (21), adalah satu dari dua bersaudara asal Chechnya yang meledakkan bom panci rakitan di kerumunan acara Maraton Boston, 15 April 2013 silam. Dalam sebuah pesan yang ia tinggalkan di dalam perahu tempatnya bersembunyi, Dzokhar menyebut aksinya sebagai balasan atas invasi militer AS ke negara-negara Islam.
Setelah melakukan pembicaraan selama 11 jam dalam kurun waktu dua hari, juri pengadilan menyatakan Dzhokhar bersalah atas 30 dakwaan yang diarahkan padanya. Mendengar putusan yang dibacakan, Dzokhar berdiri mematung tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Ruang sidang dipenuhi para korban selamat dari bom tersebut. Dua diantaranya adalah ayah dan ibu dari Martin Richard, bocah 8 tahun yang tewas dalam ledakan.
Pascaputusan, Karen Brassard, perempuan yang terluka parah pada bagian kaki karena terkena bom, mengatakan puas melihat emosi datar yang ditunjukkan Dzhokhar.
Ledakan pada 15 April tersebut menewaskan manajer restoran bernama Krystle Campbell, (29), siswi pertukaran pelajar Lingzi Lu, (23), dan Martin Richard (8). Dzhokhar juga terbukti bersalah atas pembunuhan polisi Massachussetts of Institute Technology, Sean Collier, (26).
Penjara seumur hidup atau hukuman mati?
Setelah dinyatakan bersalah, persidangan memasuki fase kedua di mana para jaksa penuntut umum dan pengacara Dzhokhar akan menghadirkan sejumlah saksi lain. Juri akan menentukan, apakah akan memberikannya hukuman seumur hidup atau hukuman mati.
Pengacara Dzhokhar tampaknya akan berupaya menunjukkan bahwa Tamerlan Tsarnaev, mendiang kakak Dzhokhar yang berusia 26 tahun adalah sosok yang mempengaruhi Dzokhar untuk melakukan serangan bom. Mereka berharap ini dapat meringankan hukuman Dzhokhar. (Reuters)
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru