Suara.com - Mantan Menteri Agama (Menag) yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait dana haji, Suryadharma Ali (SDA), menilai dirinya tidak mendapat keadilan setelah ditetapkan sebagai tersangka tanpa disertai alat bukti yang jelas. Hal tersebut diperjelas dengan tidak dikabulkannya permohonan praperadilannya oleh Hakim Tati Hadriati di PN Jakarta Selatan. Merasa tak adil, dia pun lantas mengingatkan KPK tentang kehidupan akhirat.
"Saya berharap, saya betul-betul diproses secara hukum, secara berkeadilan, bukan dengan opini. Saya minta teman-teman sekalian. Inget lho, ya. Hidup cuma sebentar. Ada akhirat nanti," ungkap mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (10/4/2015).
Pasalnya, menurut SDA, dirinya ditetapkan sebagai tersangka tanpa ada bukti yang jelas oleh KPK. Hal itu pun menurutnya didukung dalam proses praperadilan, di mana KPK tidak bisa memaparkan bukti dari kerugian negara yang dituduhkan kepadanya.
Namun begitu, SDA juga mengaku bahwa mungkin saja sudah ada kesalahan yang pernah dilakukannya. Tapi itu menurutnya karena sifat kemanusiaannya. Terhadap itu, SDA pun berdalih bahwa tidak ada satu manusia pun yang hidup tanpa kesalahan.
"Kita semuanya kan manusia, ya kan? Manusia itu sifatnya salah. Manusia mana yang tidak bersalah, mana kala kita lihat sesuatu kemudian kita mau koreksi. Terus, institusi apa yang bisa gitu? Institusi apa?" papar SDA pula balik mengajukan pertanyaan kepada wartawan.
Saat ini, mantan Menag itu sendiri sedang menjalani pemeriksaan perdana, setelah tidak memenuhi dua panggilan sebelumnya.
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres