Agus Santoso. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyerahkan daftar nama perseorangan dan organisasi terorisme ke perbankan Indonesia. Jumlahnya mencapai ratusan.
Wakil Ketua PPATK Agus Santoso menjelaskan ratusan nama itu merupakan daftar United Nation Security Council (UNSC) 1267. Di daftar itu ada termasuk 20 nama warga Indonesia dan organsasi yang terkait aksi terorisme.
"Kita sudah bekukan (rekening) semua nama itu," jelas Agus saat ditemui suara.com, Senin (13/4/2015).
Kata Agus, penyerahan nama-nama teroris itu untuk dicocokan dengan data bank untuk mencegah aksi pendanaan terorisme. Sebab saat ini tengah ramai isu aksi terorisme ISIS. Banyak warga negara Indonesia berangkat ke Surih untuk bergabung dengan ISIS.
Polisi pun sudah menangkap warga Malang, Jawa Timur Helmi Alamudi yang diduga menjadi penyandang dana untuk memberangkatkan WNI ke Suriah. Sebelumnya juga warga Sukabumi, Chep Hernawan mengaku terang-terangan menjadi penyandang dana.
"Kita serahkan ke bank, apakah ada nama sama," jelas Agus.
Pengecekan nama-nama itu, kata Agus, akan membuka jalur transaksi. Dari alur transaksi itu akan ditemukan ke mana saja dana-dana mereka diberikan.
Wakil Ketua PPATK Agus Santoso menjelaskan ratusan nama itu merupakan daftar United Nation Security Council (UNSC) 1267. Di daftar itu ada termasuk 20 nama warga Indonesia dan organsasi yang terkait aksi terorisme.
"Kita sudah bekukan (rekening) semua nama itu," jelas Agus saat ditemui suara.com, Senin (13/4/2015).
Kata Agus, penyerahan nama-nama teroris itu untuk dicocokan dengan data bank untuk mencegah aksi pendanaan terorisme. Sebab saat ini tengah ramai isu aksi terorisme ISIS. Banyak warga negara Indonesia berangkat ke Surih untuk bergabung dengan ISIS.
Polisi pun sudah menangkap warga Malang, Jawa Timur Helmi Alamudi yang diduga menjadi penyandang dana untuk memberangkatkan WNI ke Suriah. Sebelumnya juga warga Sukabumi, Chep Hernawan mengaku terang-terangan menjadi penyandang dana.
"Kita serahkan ke bank, apakah ada nama sama," jelas Agus.
Pengecekan nama-nama itu, kata Agus, akan membuka jalur transaksi. Dari alur transaksi itu akan ditemukan ke mana saja dana-dana mereka diberikan.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Teddy hingga Dasco jadi Gerbang Komunikasi Presiden, Kenapa Tak Semua Bisa Akses Langsung Prabowo?
-
Legislator Gerindra Beri Wanti-wanti Soal Alih Fungsi Lahan Sawah, Bisa Ancam Kedaulatan Pangan
-
Bongkar 'Praktik Kotor' di Daerah! Kemendagri Usul Dana Pilkada Pakai APBN
-
Rombongan Kapolda Papua Tengah Dihujani Tembakan OPM, Kasat Narkoba Nabire Terluka di Kepala!
-
Presiden Prabowo Beri Peringatan Keras: Menteri 'Nakal' Tiga Kali, Akan Di-Reshuffle
-
Prabowo Puji Kinerja Kepala BGN Kembalikan Dana MBG Rp 70 Triliun: Dia Patriot
-
Prabowo Subianto Sentil Oknum yang Kerap Besar-besarkan Kasus Keracunan MBG
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'