Anggota ISIS. (Reuters/HO)
Jalila dan Dilara bercerita dengan suara bergetar dan berurai airmata. Kedua nama itu nama samaran. Perempuan 12 dan 20 tahun itu bercerita saat militan ISIS memperkosanya dengan brutal.
Jalila dipaksa melayani naluri seksual militan ISIS.
"Saya mengatakan kepadanya untuk tidak menyentuh saya dan memintanya untuk membiarkan saya pergi. Saya mengatakan kembalikan ke ibu saya. Aku adalah seorang gadis muda. Saya tanya ke mereka, apa yang Anda inginkan dari saya?" kata Jalila.
Sementara Dilara mengaku dipaksa berhubungn seks selma 3 hari tanpa henti. Bahkan dia melihat perempuan Yazila diculik, disiksa dan diperkosa di depan umum.
"Saya melihat di depan mata, tentara ISIS menarik rambut, memukul anak perempuan, dan membanting kepala siapa saja yang menolak diajak berhubungan seks. Mereka seperti binatang," kata Dilara.
Kelompok Radikal ISIS memang terus melakukan teror di Suriah dan Irak. Misi mereka ingin membangun negara Islam. Namun mereka melakukan kekacauan.
ISIS menjalankan aksi radikalnya bukan hanya dengan senjata, namun juga teror pemerkosaan dan kekerasan seksual. LSM HAM Internasional Human Rights Watch (HRW) menyebut pemerkosaan itu dilakukan dengan sistematis.
Pemerkosaan dilakukan kepada perempuan Yazidi. Bahkan tentara ISIS memperkosa perempuan di bawah umur yang berusia 12 tahun.
HRW mengungkap cerita-cerita korban pemerkosaan itu. Pemerkosaan dilakukan secara brutal.
"Pasukan ISIS telah melakukan pemerkosaan terorganisir, kekerasan seksual dan kejahatan yang mengerikan terhadap perempuan dan anak perempuan," kata Direktur Hak Perempuan HRW Liesl Gerntholtz.
Liesl mengatakan perempuan yang beruntung melarikan diri pun tidak dalam keadaan baik. Mereka truma dan dibayangi aksi brutal ISIS.
"Mereka yang cukup beruntung melarikan diri, dirawat karena trauma membayangkan apa yang mereka alami," jelas dia.
HRW mengunjungi Kota Dohuk di Kurdistan Irak. Di sana banyak perempuan dan anak-anak yang mengungsi. Mereka berhasil melarikan diri dari ISIS dari Suriah timur dan utara Irak.
Ribuan perempuan diculik oleh militan ISIS di wilayah Sinjar utara Irak Agustus 2014 lalu. Kaum Yazidi adalah kelompok minoritas agama di Irak yang menjadi sasaran ISIS.
Saat diculik, ISIS mengincar perempuan muda dan gadis remaja. Mereka menjadi tawanan di sebuah lokasi di Irak dan Suriah.
"Saksi mengatakan militan ISIS memisahkan perempuan muda dan gadis remaja dari keluarga mereka. Mereka menjadi tawanan dan terus memindahkan mereka dari satu lokasi ke lokasi lain," papar HRW.
Ada 20 perempuan yang diwawancara HRW. Mereka mengaku dipaksa berhubungan seks, menikah dan ada juga yang dijual.
"Mereka telah dipaksa menikah, dijual, dan ada juga yang dijadikan hadiah." (mashable)
Jalila dipaksa melayani naluri seksual militan ISIS.
"Saya mengatakan kepadanya untuk tidak menyentuh saya dan memintanya untuk membiarkan saya pergi. Saya mengatakan kembalikan ke ibu saya. Aku adalah seorang gadis muda. Saya tanya ke mereka, apa yang Anda inginkan dari saya?" kata Jalila.
Sementara Dilara mengaku dipaksa berhubungn seks selma 3 hari tanpa henti. Bahkan dia melihat perempuan Yazila diculik, disiksa dan diperkosa di depan umum.
"Saya melihat di depan mata, tentara ISIS menarik rambut, memukul anak perempuan, dan membanting kepala siapa saja yang menolak diajak berhubungan seks. Mereka seperti binatang," kata Dilara.
Kelompok Radikal ISIS memang terus melakukan teror di Suriah dan Irak. Misi mereka ingin membangun negara Islam. Namun mereka melakukan kekacauan.
ISIS menjalankan aksi radikalnya bukan hanya dengan senjata, namun juga teror pemerkosaan dan kekerasan seksual. LSM HAM Internasional Human Rights Watch (HRW) menyebut pemerkosaan itu dilakukan dengan sistematis.
Pemerkosaan dilakukan kepada perempuan Yazidi. Bahkan tentara ISIS memperkosa perempuan di bawah umur yang berusia 12 tahun.
HRW mengungkap cerita-cerita korban pemerkosaan itu. Pemerkosaan dilakukan secara brutal.
"Pasukan ISIS telah melakukan pemerkosaan terorganisir, kekerasan seksual dan kejahatan yang mengerikan terhadap perempuan dan anak perempuan," kata Direktur Hak Perempuan HRW Liesl Gerntholtz.
Liesl mengatakan perempuan yang beruntung melarikan diri pun tidak dalam keadaan baik. Mereka truma dan dibayangi aksi brutal ISIS.
"Mereka yang cukup beruntung melarikan diri, dirawat karena trauma membayangkan apa yang mereka alami," jelas dia.
HRW mengunjungi Kota Dohuk di Kurdistan Irak. Di sana banyak perempuan dan anak-anak yang mengungsi. Mereka berhasil melarikan diri dari ISIS dari Suriah timur dan utara Irak.
Ribuan perempuan diculik oleh militan ISIS di wilayah Sinjar utara Irak Agustus 2014 lalu. Kaum Yazidi adalah kelompok minoritas agama di Irak yang menjadi sasaran ISIS.
Saat diculik, ISIS mengincar perempuan muda dan gadis remaja. Mereka menjadi tawanan di sebuah lokasi di Irak dan Suriah.
"Saksi mengatakan militan ISIS memisahkan perempuan muda dan gadis remaja dari keluarga mereka. Mereka menjadi tawanan dan terus memindahkan mereka dari satu lokasi ke lokasi lain," papar HRW.
Ada 20 perempuan yang diwawancara HRW. Mereka mengaku dipaksa berhubungan seks, menikah dan ada juga yang dijual.
"Mereka telah dipaksa menikah, dijual, dan ada juga yang dijadikan hadiah." (mashable)
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan