Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya di peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat mengakui kalau kemiskinkan menjadi tantangan utama negara-negara Asia Afrika.
Jokowi, yang menyampaikan pidato dalam Bahasa Indonesia, juga sekaligus mengakui kalau tantangan yang sama juga hadapinya saat memimpin Indonesia.
“Sebagai pemmpin Indonesia yang memiliki 200 juta penduduk, kami masih belum bebas dari kemiskinan dan tertinggal dengan negara mau di belahan bumi lain. Persoalan ini juga sdihadapi oleh negara-negara Asia Afrika,” seru Jokowi.
Karena persoalan itulah, Jokowi menghimbau kepada 22 kepala negara dan delegasi yang menyempatkan hadir dan mengikuti aksi napak tilas bersejarah, untuk bekerjasama agar bisa sejajar dengan negara maju lainnya.
“Kita harus bahu membahu melalui kerjasama ekonomi dan perdagangan, supaya kita sejajar dengan negara maju di belahan bumi lain,” tegas Jokowi.
Seperti diberitakan, ada sepeluh kepala negara yang tidak ikut dalam napak tilang di Bandung.
Sebelumnya, delegasi dari 99 negara ikut dalam konferensi yang berlangsung di Jakarta dan Bandung sejak 19 April hingga 24 April 2015.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional