Suara.com - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menegaskan, ikon nasional yang dimaksud Ketua DPR Setya Novanto, bukanlah gedung baru untuk DPR. Tapi untuk pembangunan perpustakaan dan museum.
"Yang dibangun adalah museum dan perpustakaan di DPR yang selama ini kita tidak punya, dan akan kita bangun, bahkan barangkali di mancanegara museum adalah ikon, bisa mengunjungi museum tersebut," kata dia usai rapat paripurna penutupan masa sidang, Jumat (24/4/2015).
Dia pun membantah ketika ditegaskan lagi. Sebab, saat pembacaan pidato Setya tadi, disebutkan pembangunan perpustakaan, museum, research center, ruang kerja anggota dan tenaga ahli.
"Jadi bukan untuk DPR, tapi untuk museum dan perpustakaan DPR," tegasnya.
Dia menambahkan, alokasi untuk pembangunan gedung ini juga belum disebut. Sebab, tahun ini perencanaannya baru akan diajukan. Dia pun mengajak masyarakat untuk melakukan pengawasan jika ada tindakan yang mencurigakan.
"Marilah bersama-sama beri pengawasan, dan apakah ini juga sesuai pada anggaran yang ditetapkan nantinya," kata dia.
Dalam pembacaan pidato Ketua DPR Setya Novanto pada rapat paripurna penutupan masa sidang III 2014-2015, Setya memaparkan adanya pengesahan usulan anggaran DPR tahun 2016 untuk penguatan kelembagaan DPR. Hal ini sebagai perkuatan peran representasi DPR untuk mendekatkan wakil rakyat dengan konstiuennya.
"Dalam rangka penguatan kelembagaan, DPR membentuk tim kerja pembangunan perputakaan, museum, research center dan ruang kerja anggota dan tenaga ahli DPR yang sekaligus akan menjadi ikon nasional," kata Setya dalam rapat paripurna, DPR, Jakarta, Jumat (23/4/2015).
DPR, tambahnya, berpandangan bahwa pembangunan ikon nasional ini akan jadi warisan bangsa, sebab setelah 70 tahun Indonesia merdeka, dan 17 tahun reformasi, lembaga legislatif belum pernah dibangun secara mandiri. Untuk itu, masyarakat Indonesia perlu mengetahui dan memberi dukungan terhadap rencana besar ini.
Pembangunan ikon nasional ini telah mendapatkan persetujuan presiden. Oleh karena itu, dia mengatakan, pada tanggal 16 Agustus 2015 setelah pidato Presiden mengenai nota keuangan, presiden dan tamu negara akan diajak mengunjungi museum dan perpustakaan yang ada sementara ini.
"Pada kesempatan ini, presiden akan menandatangani komitmen membangun ikon nasional bersama dan peletakan batu pertama untuk membangunn ikon nasional tersebut," ujar Politisi Golkar ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia