News / Nasional
Sabtu, 25 April 2015 | 22:00 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Suara.com - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memprediksi di tahun 2030 Indonesia menjadi negara yang kuat ekonominya. Dia meminta, jika itu sudah tercapai, Negara jangan mengorbankan nilai lokal.

SBY juga tidak ingin Indonesia terlalu mengutamakan nilai-nilai asing dalam menciptakan ekonomi yang kuat. Hal itu dia katakan di Aula Universitas Nasional Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu(25/4/2015).

"Tolong tidak boleh ada yang dikorbankan menuju Indonesia tahun 2030. Kesetiaan global penting, tapi jangan korbankan nilai lokal," kata SBY.

Dia pun mengambil contoh 4 negara Asia yang saat ini terpandang di dunia. Semisal Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, dan India. Keempat negara itu saat ini termasuk dalam deretan negara-negara maju. Namun dalam perjalanannya mereka tidak pernah melupakan nilai budaya mereka.

"Jepang, Korea, Tiongkok dan India, punya nilai Timur tapi mereka maju, itu karena dia belajar dari negara Barat. Saya kerap katakan Indonesia punya visi besar, mau jadi apa di abad ke-21 ini," tambah Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.

Oleh karena itu, dia mengajak seluruh kalangan di Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara besar di Abad ke-21 ini. Namun, untuk itu, jati diri bangsa Indonesia harus menjadi penopang utamanya.

"Semaju apapun, kita harus punya jati diri dan local values yang harus dijunjung tinggi. Dan di atas segalanya mari kita menyikapai globalisai dengan benar, karena selama ini selalu melihatnya sebagai ancaman," tutupnya.

Load More