Suara.com - Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) menilai Partai Demokrat akan sulit bersaing dengan partai lainnya dalam Pemilihan Umum tanpa dipimpin oleh Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena alasan popularitas.
"Jika tidak dipimpin oleh SBY kemungkinan besar akan menurunkan elektabilitas partai karena dipandang tokoh sentralnya tidak ada," kata peneliti Puskapol UI Yolanda Panjaitan di Jakarta, saat menanggapi peluang persaingan Partai Demokrat dalam Pemilu, Selasa (21/4/2015).
Hal tersebut dikarenakan, lanjut Yolanda, Demokrat bisa dikategorikan "Presidential party" atau partai yang didirikan untuk kendaraan politik sebagai syarat administrasi agar tokoh sentralnya bisa mencalonkan diri.
"Partai model ini cenderung tergantung pada sosok sentral itu, sehingga ketika sosok itu tidak ada dalam tubuh partai maka imbasnya pada popularitas elektabilitas partai yang menurun," katanya.
Kendati demikian, menurut Yolanda, hal tersebut bisa saja berubah jika seiring berjalannya waktu mereka bisa mendapatkan penilaian positif masyarakat maka kemungkinan Partai Demokrat bisa menjaga atau bahkan meningkatkan popularitasnya.
"Terkecuali seiring berjalan mereka memperbaiki diri, mendekatkan diri dengan publik, banyak sosialisasi, menjalankan fungsi perwakilan dengan baik, mungkin Demokrat bisa menjaga polularitasnya," ujarnya.
Terkait dengan kongres Partai Demokrat yang akan berlangsung 11-13 Mei 2015 di Surabaya, Yolanda mengatakan SBY masih merupakan calon kuat untuk menakhodai partai berlambang bintang mercy tersebut.
"Jika lihat keadaan sekarang, belum ada tokoh yang lebih sentral lagi selain SBY jadi kemungkinan besar Partai Demokrat masih akan dipimpin olehnya," katanya menambahkan. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta