Suara.com - Wahyu Pratama (2), bayi penderita tumor perut asal Kabupaten Simeulue, menghembuskan nafas terakhir, pada Selasa (28/4/2015) sekitar pukul 05.00 WIB. Sebelum meninggal, ia sempat dibiopsi oleh dokter Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh.
Ayah kandung Wahyu, Mawansyah, mengatakan sebelum meninggal, Wahyu sempat mengalami sesak nafas yang tak biasa. Dokter rumah sakit yang mengetahui hal itu langsung melakukan penanganan.
"Berbagai upaya ada dilakukan, tapi Tuhan berkata lain," katanya.
Beberapa jam setelah ajal menjemput, keluarga langsung memberangkatkan jenazah ke Labuhan Haji untuk kemudian dibawa ke Kabupaten Simeulue dengan kapal feri.
Dari Banda Aceh menuju Labuhan Haji, jenazah Wahyu dibawa menggunakan mobil ambulans milik Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh.
"Dari Labuhan Haji ke Simeulu akan berangkat nanti malam. Besok, Insya Allah kita sudah tiba di Simeulue dan langsung dilakukan proses pemakaman,” kata Mawansyah.
Direktur Rumah Sakit Zainal Abidin, Fachrul Jamal, mengatakan pasien sudah dalam kondisi kronis.
Zainal mengatakan Wahyu terserang tumor wilms. Tumor ganas tersebut telah menyerang organ di sekitar paru-paru dan jantung. Hal inilah yang membuat Wahyu sering sesak nafas.
"Sebab itu untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, rencana kita akan membiopsi pasien atau mengambil sedikit masa tumornya, untuk diperiksa dan bisa dilakukan terapi yang fokus. Namun, sebelum itu dilakukan pasien sudah tiada," katanya. [Alfiasnyah Ocxie]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Aktivis Feminis Desak Negara Akui Femisida Sebagai Kejahatan Khusus dan Masuk UU
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
-
Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Bedah Plastik, Total 20 Siswa Masih Dirawat
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi
-
Menko Yusril: Pemerintah Harus Berhati-hati Menentukan Siapa yang Layak Menerima Pengampunan Negara
-
Demi Netralitas, Anggota Komisi III DPR Sebut Polri Harus Tetap di Bawah Presiden
-
Soal Kerja Sama Keamanan RI-Australia, Legislator PDIP Ini Kasih 2 Catatan, Minta Prabowo Hati-hati
-
Babak Baru Kasus Korupsi CSR BI-OJK: KPK Kejar Aliran Dana, 2 Staf Ahli Heri Gunawan Diperiksa
-
Babak Baru Ledakan SMAN 72: Ayah Terduga Pelaku Diperiksa Intensif, Polisi Ungkap Fakta Ini
-
DPR-Pemerintah Mulai 'Bedah' 29 Klaster RUU KUHAP: Sejumlah Pasal Sudah Disepakati, Ini di Antaranya