Suara.com - Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Victor E. Simanjuntak mengatakan Indonesia merupakan negara yang paling marak kejahatan cyber.
Selama dua tahun terakhir, menurut Victor, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri telah menerima 101 laporan dari 35 negara dengan total kerugian sebesar Rp34 miliar.
"Ini tentunya sangat mencoreng nama Indonesia ya. Para pelaku cyber crime ini menggunakan dengan berbagai modus. Misalnya dengan menyebarkan virus malware, penjualan barang, pemalsuan email yang berbasis internet," kata Victor di kantor Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (28/4/2015). Victor di BI untuk menjadi pembicara dalam seminar Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan Dunia Maya.
Maraknya kejahatan cyber, menurut Victor, muncul lantaran perilaku warga negara asing yang sering melakukan kejahatan di Indonesia. Salah satu tempat yang ideal bagi WNA melakukan kejahatan adalah Bali.
"Kami bicara skimming dengan modus penggandaan ATM tapi sekarang pelaku menggunakan router untuk melakukan penyadapan jalur transaksi rekening," katanya.
Victor meminta masyarakat, terutama yang berada di pinggiran kota, untuk lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi.
"Biasanya tuh incarannya yang ada di pinggiran kota. Karena tempatnya sepi terus orang jarang bertransaksi via ATM atau e-banking ini menjadi tempat yang ideal bagi para pelaku kejahatan cyber. Contohnya di Bali," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta