Suara.com - Geliat produksi sabu kelas rumahan kini mulai mengkhawatirkan, dalam sepekan Badan Narkotika Nasional berhasil mengungkap industri sabu rumahan di tiga lokasi berbeda, yaitu di Medan, Aceh, dan terakhir di Jakarta.
Di Jakarta, Senin (27/4/2015) kemarin, BNN berhasil mengamankan sindikat produsen narkoba yang terdiri dari seorang ibu berinisial KTJ (58), dua putranya: SA (36) dan AL (34), dan dibantu kekasih AL berinisial NA (33) dari rumah susun sempit berukuran kurang lebih 4x6 meter di Rusun Kapuk Muara, Penjaringan, Blok B, Nomor 3.14.
"Lagi-lagi, peracik utama sabu ini adalah mantan napi yang baru bebas dari penjara pada November 2014, yakni AL," kata Kepala BNN Anang Iskandar dalam konferensi pers, Selasa (28/4/2015).
Berdasarkan pengakuan AL, ia mulai memproduksi sabu sejak satu bulan yang lalu. Ia paham teknik pembuatan sabut karena pernah mempelajari ketika mendekam di LP Cipinang. Setelah keluar dari lapas pada November 2014, AL mulai mencoba bisnis narkoba.
Dalam kasus narkoba, Anang, AL bukan pemain baru karena sebelumnya pernah terlibat dalam peredaran ekstasi sebanyak 13 butir hingga akhirnya mendekam di penjara selama lima tahun.
Sementara itu, pabrik sabu yang dijalankan AL termasuk kategori kecil. Dengan bahan yang dimilikinya saat ditangkap, ia mengaku bisa memproduksi sabu seberat 0,5 hingga satu kilogram sabu.
Di TKP, petugas BNN menyita sabu hasil produksi kurang lebih 162 gram. Selain itu, petugas juga menyita sabu cair yang sedang dalam proses kristalisasi sebanyak kurang lebih 150 mililiter.
Sementara itu prekursor atau bahan pembuat narkotika yang disita, antara lain efedrin (diekstrak dari obat flu), asam sulfat, toluen, aseton. Selain prekusor, bahan pendukung lain yang disita, antara lain methanol, lodin, red fosfor, soda api.
Anang menegaskan BNN terus berupaya menangkal supply narkoba dari luar dan memberantas produksi narkoba di dalam negeri. "BNN terus bekerja keras agar industri narkoba rumahan tidak menjamur di Indonesia," katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat semakin proaktif untuk berperan serta dalam menangkal ancaman narkoba dengan cara melaporkan kegiatan yang mencurigakan.
Pada sisi lainnya, kerja sama lintas sektoral penting untuk terus dikembangkan bersama dengan instansi terkait, seperti Polri, Kemenkes, Bea Cukai, Kementerian Perdagangan, BPOM dalam rangka meningkatkan pengawasan prekursor narkotika. (Kurniawan Mas'ud)
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
Terkini
-
Kronologi Lengkap Pembunuhan Dina Oktaviani: Dicekik Atasan, Jasad Dibuang dalam Kardus
-
Puan Maharani Apresiasi Dukungan Istri Anggota DPR RI di Tengah Tekanan dan Kritikan
-
Percepat Pemulihan Pasar Kota Wonogiri, Ahmad Luthfi Kucurkan Rp1 M untuk Bangun Sarpras Darurat
-
Isi Curhat Asmara Dina Oktaviani Sebelum Tewas Dibunuh Atasan yang Dipercaya
-
Polisi Bongkar Sindikat Raksasa TPPO di Bandara Soetta: 15 Jadi Tersangka, 24 Masih Buron
-
Agar Gak Asal Dicomot AI, Dewan Pers Usulkan Produk Jurnalistik Masuk UU Hak Cipta
-
Mendagri Tito Minta Kepala Daerah Tak Panik Gegara Dana Transfer Dipotong, Harus Efisiensi Belanja!
-
Alasan Punya Balita, Polisi Bebaskan TikTokers Figha Lesmana usai Ditahan Kasus Demo Agustus
-
Ketua Dewan Pers Sindir Etika Pejabat: Kalau di Jepang Menteri Gagal Mundur, di Sini Maju Terus
-
Respons Kapuspen TNI Terkait Sorotan PDL Loreng Baru: Distribusi Bertahap, Diskusi Terus Berjalan