Suara.com - Pemerintah Tajikstan berencana melarang penggunaan nama-nama berbau arab di negara itu. Alasannya karena pemerintah khawatir nama-nama tersebut akan memantik radikalisasi umat Islam di wilayah pecahan Uni Soviet itu.
Presiden Emomali Rahmon pekan ini telah memerintahkan parlemen Tajikstan untuk mempertimbangkan pembuatan undang-undang yang melarang kementerian kehakiman untuk mendaftarkan nama-nama yang berasal dari Arab.
"Setelah mengadopsi aturan-aturan itu, kantor catatan sipil tidak akan menerima pencatatan nama asing, termasuk nama yang mirip dengan benda-benda, flora, dan fauna, demikian juga nama-nama yang berasal dari Arab," kata Jaloliddin Rahimov, seorang pejabat kementerian kehakiman, seperti dikutip kantor berita Rusia, Interfax.
Aturan baru itu akan berlaku hanya kepada anak-anak yang dilahirkan setelah undang-undang itu disahkan. Tetapi sejumlah anggota parlemen juga mendesak agar mereka yang menggunakan nama Arab untuk mengganti namanya menggunakan nama yang sesuai dengan budaya Tajik.
Tajikstan sendiri adalah negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, tetapi dalam beberapa waktu terakhir memberlakukan aturan ketat terhadap umat Islam. Pada April lalu ini pemerintah melarang kaum lelaki untuk memelihara jenggot dan perempuan dibatasi dalam mengenak jilbab.
Salah satu faktor yang memicu pengambilan kebijakkan yang radikal ini dipicu oleh kekhawatiran bahwa Tajikstan kini menjadi lahan subur rekrutmen bagi kelompok teroris termasuk ISIS.
Adapun pemerintah Tajikstan membantah jika kebijakannya itu bertujuan untuk menekan umat Islam. Pemerintah bahkan mengatakan sedang berencana membangun masjid terbesar di Asia Tengah, yang bisa menampung 100.000 jamaah. (IB Times)
Tag
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri